Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stunting Bisa Dipicu Penyakit Infeksi Berulang, Ahli Gizi: Orangtua Harus Tahu Kebutuhan Anak

Kompas.com - 05/04/2023, 17:01 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Ahli gizi Puskesmas Kalimulya, Ani Sumirat menyebutkan bahwa kebanyakan anak-anak yang terindikasi stunting disebabkan oleh penyakit infeksi berulang.

Hal itu diungkapkan Ani berdasarkan kasus stunting yang selama ini ditanganinya di Puskesmas Kalimulya selama satu tahun terakhir.

Berdasarkan prevelensi stunting pada Agustus 2022 di Puskesmas Kalimulya, terdapat 45 kasus stunting di Jatimulya dan 74 kasus stunting di Kalimulya.

"Rata-rata (kasus stunting) kalau yang banyak itu dari faktor infeksi," kata Ani kepada Kompas.com, Selasa (4/4/2023).

Baca juga: Geli Makan Nasi dan Daging, Balita di Cilangkap Depok Terdiagnosa Stunting

Menurut dia, faktor penyakit infeksi berulang yang dialami sejak bayi menyebabkan tumbuh kembang anak terhambat.

Sebab, nutrisi yang ada di dalam tubuh anak-anak yang seharusnya untuk tumbuh kembangnya, akhirnya malah untuk melawan penyakit.

Padahal setiap bulannya, berat ataupun tinggi badan balita seharusnya naik.

"Karena sering sakit, pertumbuhan anaknya jadi enggak ke kejar. Awalnya mungkin dia tidak terkejar dari BB (berat badan-nya), semakin ke sini ujung-ujungnya mempengaruhi pertumbuhan tinggi badannya," ujar Ani.

Baca juga: Kecewa Anaknya Terdiagnosis Stunting, Ningsih Bangkit untuk Perbaikan Gizi

Oleh karena itu, Ani mengimbau orangtua agar lebih memperhatikan asupan makan yang akan diberikan kepada anak-anak mereka.

Contohnya, bagaimana pengetahuan orangtua dalam menyajikan makanan dan kebutuhan pemenuhan gizi untuk anak-anak mereka.

"Makanan pendamping ASI (MPASI) itu kan sesuai kebutuhan nutrisi anak, harusnya seperti apa. Misalnya, bahannya sudah ada tapi cara ngolah enggak bisa, kemudian kebutuhannya seberapa dan cara mengolah seperti apa. Itu kan ada ilmunya lah," ujar Ani.

"Makanya dari puskesmas, kami mengadakan pelatihan untuk pemberian makanan bayi dan anak (PMBA)," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com