Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jalur Sepeda Justru Dipakai Parkir Mobil Tamu Hotel dan Restoran

Kompas.com - 10/04/2023, 05:35 WIB
Muhammad Naufal,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Persoalan terkait jalur sepeda di Ibu Kota tak kunjung usai.

Terkini, jalur sepeda di Jalan KH Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, tampak digunakan tak sesuai fungsinya.

Pada Minggu (9/4/2023), jalur yang seharusnya bisa digunakan pesepeda untuk berlalu-lalang itu justru diisi oleh mobil-mobil mewah.

Selain itu, banyak pengatur lalu lintas berupa stick cone di Jalan KH Wahid Hasyim untuk memisahkan jalur sepeda yang berada dalam kondisi bengkok hingga patah.

Jadi tempat parkiran mobil

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Minggu kemarin, sederet mobil terpakir di jalur sepeda yang memiliki panjang sekitar 750 meter tersebut.

Pantauan sekitar pukul 13.30 WIB, terdapat total 33 mobil yang terparkir di kedua sisi jalur sepeda Jalan KH Wahid Hasyim ini.

Jalur sepeda di sisi selatan Jalan KH Wahid Hasyim digunakan untuk melaju ke arah barat.

Sementara itu, jalur sepeda di sisi utara jalan tersebut digunakan untuk melaju ke arah timur.

Baca juga: Saat Jalur Sepeda di Jalan Wahid Hasyim Malah Jadi Parkiran Mobil Pengunjung Restoran dan Hotel...

Mobil yang terparkir di fasilitas umum (fasum) tersebut kebanyakan berada di jalur sepeda sisi selatan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, terdapat pengendara mobil yang menuju ke toko, restoran, atau hotel, yang ada di Jalan KH Wahid Hasyim, usai memarkirkan kendaraannya di jalur sepeda.

Pengendara mobil itu memang diarahkan oleh tukang parkir untuk parkir di jalur sepeda tersebut.

Mereka kemudian pergi meninggalkan mobilnya usai parkir di jalur sepeda itu.

Dari 33 mobil itu, terdapat lima mobil di antaranya yang bukan pengendara kendaraan pribadi. Lima mobil itu merupakan taksi.

Berdasarkan pantauan, ada sopir taksi yang sedang berada di dalam kendaraan masing-masing. Mereka tampak seperti menunggu penumpang alias ngetem.

Baca juga: Dishub DKI Lelang Jasa Konsultan untuk Evaluasi Jalur Sepeda

Hingga sekitar pukul 13.45 WIB, memang tak ada pesepeda yang melintas di sisi selatan maupun utara Jalan KH Wahid Hasyim.

Namun, tim Kompas.com justru melihat beberapa pengendara sepeda motor yang melintas di sisi utara Jalan KH Wahid Hasyim tengah mengarah ke sisi timur atau melawan arus.

Jalan KH Wahid Hasyim diketahui menerapkan sistem satu arah ke sisi barat.

Stick cone rusak

Selain disalahgunakan, jalur sepeda di Jalan KH Wahid Hasyim juga memprihatinkan karena kondisinya yang rusak.

Pantauan Kompas.com pada Minggu (9/4/2023), terdapat belasan stick cone di Jalan KH Wahid Hasyim yang rusak.

Kerusakan itu beragam, mulai dari bengkok, stiker yang mengelupas, kotor, hingga patah.

Tak diketahui penyebab pasti dari kerusakan stick cone di Jalan KH Wahid Hasyim.

Kerusakan itu dialami di stick cone yang memang hanya terinstal di sisi utara Jalan KH Wahid Hasyim.

Setidaknya ada lebih dari lima stick cone yang rusak parah di Jalan KH Wahid Hasyim.

Baca juga: Dishub DKI Imbau Pesepeda Road Bike Tidak Keluar Jalur Sepeda

Meski demikian, ada beberapa stick cone yang kondisinya masih bagus terlihat kokoh dan sulit digeser.

Baut yang digunakan untuk menempelkan stick cone itu ke aspal tampak terpasang dengan baik.

Jauh sebelum terpantau rusak pada Minggu kemarin, stick cone di Jalan KH Wahid Hasyim telah dalam kondisi memprihatinkan sejak awal 2023.

Anggaran jalur sepeda dipangkas

Jalur sepeda di Jakarta masif dibangun saat Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, 2017-2022. 

Namun setelah Anies lengser dan digantikan Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono, nasib program jalur sepeda menjadi tidak jelas. 

Pemprov DKI di era Heru justru memangkas besar-besaran anggaran jalur sepeda.

Penganggaran jalur sepeda pada APBD 2023 DKI hanya sebesar Rp 7,5 miliar. Jumlah tersebut jauh di bawah rencana mantan gubernur Anies Baswedan sebelumnya yang ingin menganggarkan Rp 38 miliar pada 2023.

Anggaran terbaru tersebut juga bukan ditujukan untuk menambah jalur sepeda baru, melainkan hanya evaluasi dan optimalisasi jalur sepeda.

Baca juga: Nahasnya Nasib Jalur Sepeda Warisan Anies Baswedan di Ibu Kota

 

Rinciannya, Rp 5 miliar untuk perbaikan jalur sepeda yang sudah ada, Rp 2 miliar untuk evaluasi, dan Rp 500 juta untuk sosialisasi.

Tidak adanya anggaran penambahan jalur sepeda pada 2023 disebut Heru bukan berarti program pembangunan jalur sepeda di DKI Jakarta dibekukan.

Heru pun menolak bila Pemprov DKI saat ini dianggap menghapus program jalur sepeda yang dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Anies Baswedan.

"Bukannya menghapus, Pemprov DKI mengevaluasi dan melihat manfaat ke depan jalur sepeda tersebut," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com