Bagi Suroto, pandemi Covid-19 bak menghentikan roda perekonomian para sopir bus AKAP, termasuk dirinya.
Jika biasanya sekali mengangkut penumpang Suroto bisa mengantongi Rp 500.000, kini dia hanya bisa membawa uang sekitar Rp 300.000 untuk bertahan hidup.
"Rugi enggak rugi, memang profesi ya. Yang penting kita enjoy, kerja itu kalau kita ikhlas, semangat enggak akan pernah capek," ucap Suroto.
Baca juga: Jokowi: Saya Ingatkan Semua yang Ingin Mudik, Hati-hati
Sesekali Suroto menatap ke kaca bus bagian depan sambil membersihkan setir bus yang akan dikemudikannya menuju Ponorogo.
Di dalam bus itu baru terisi sekitar lima penumpang.
Hal inilah yang membuat Suroto harus memutar otak untuk mendapatkan penghasilan lebih.
"Ya, saya nunggu nasibnya saja. Kadang-kadang berharap tapi nasibnya yang enggak mujur. Tapi harapannya penumpang lebih banyak," jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.