Heru Budi Klaim Kendaraan di Simpang Santa Bergerak Lebih Cepat Setelah Ada Rekayasa Lalin

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengeklaim uji coba penutupan putaran baik (u-turn) kawasan pertigaan lampu merah Santa, Jakarta Selatan dengan rekayasa lalu lintas (lalin) dinilai efektif.

Heru menilai jarak tempuh pengendara jauh lebih cepat saat memakai metode pengalihan arus daripada harus menunggu traffic light (TL) di lokasi tersebut.

"Tetapi ketika kita hitung waktu lampu merahnya mereka (pengendara) bertahan itu lebih lama dibanding mereka memutar," ujar Heru Budi di kawasan Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat.

Untuk diketahui, sebagai penghubung Jalan Wijaya dan Jalan Wolter Monginsidi ke arah Jalan Kapten Tendean, area itu diberlakukan rekayasa untuk memperlancar lalu lintas.

Baca juga: Rekayasa Lalin di Simpang Santa Disebut Tak Efektif, Heru Budi: Dari 100 Orang, Cuma 1 yang Bicara

Berdasarkan laporan dari Dirlantas Polda Metro Jaya dan Dishub, Heru menjelaskan biasanya perjalanan dari arah Jalan Wijaya ke Jalan Walter Mongisidi memakan waktu dua jam saat melewati simpang lampu merah Santa.

Namun saat uji coba penutupan putaran balik atau u-turn jarak tempuh kendaraan bermotor saat ini jauh lebih cepat.

"Satu jam sudah mulai kosong biasan. Kira-kira begitu. Mudah-mudahan semua masyarakat mendukung (dengan penutupan u-turn)," kata Heru.

Heru Budi sebelumnya mengatakan, jajarannya akan berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya mengenai potensi penerapan rekayasa lalin di kawasan lainnya.

Baca juga: Tinjau Rekayasa Lalu Lintas di Simpang Santa, Heru Budi Minta Irjen Karyoto Cari Titik Kepadatan Lain untuk Diurai

"Saya sudah melaporkan kepada Kapolda Metro Jaya agar melakukan peninjauan di berbagai kawasan yang sering menjadi titik kepadatan lalin. Rekayasa lalin bisa saja diterapkan di lokasi lainnya," ujar Heru Budi.

Heru juga meminta Kapolda Irjen Karyoto untuk memberikan arahan kepada setiap polisi diminta mencopot apabila dapat mencari berbagai titik kemacetan agar dicarikan solusinya secara bertahap.

"Kita berharap setiap Polres di Jakarta bisa melihat potensi kepadatan seperti ini (pertigaan lampu merah Santa), walaupun jalan searah, tapi nanti muternya tidak kejauhan," ungkap Heru.