JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menutup putaran balik (u-turn) di kawasan pertigaan Pasar Santa, Jakarta Selatan.
Langkah ini diambil untuk merealisasikan salah satu program strategis Pemprov DKI Jakarta 2023, yakni mengurai kemacetan.
Pengamatan Kompas.com di lokasi pada Minggu (16/4/2023), hal yang terjadi justru sebaliknya. Arus kendaraan yang terlihat di sana justru menjadi macet.
Baca juga: Daftar 32 U-Turn di Jakarta yang Sudah dan Bakal Ditutup
Selain u-turn Pasar Santa, akses pemisah jalan di Jalan Wolter Monginsidi juga ditutup penghalang beton.
Akibatnya, kendaraan yang melaju dari arah Kapten Tendean menuju Jalan Wolter Monginsidi melaju dengan lambat.
Kendaraan yang hendak menuju ke arah Jalan Senopati untuk ke Jalan Wijaya diarahkan putar balik di bawah kolong jalan layang (flyover) Kapten Tendean.
Selain karena akses pemisah jalan yang ditutup, kemacetan terjadi karena banyak mobil yang hendak masuk ke bangunan pertokoan di sana.
Jalur sepeda yang berada di sisi kiri Wolter Mongisidi pun dimakan oleh kendaraan bermotor, baik itu sepeda motor atau mobil yang melaju secara lambat.
Kemacetan justru terurai di jalan yang akses pemisahnya tidak ditutup menggunakan penghalang beton.
Baca juga: Penutupan U-turn Diprotes Warga, Dishub DKI Disarankan Rekayasa Lalin sebagai Solusi Alternatif
Sejumlah petugas dari Dinas Perhubungan dan aparat kepolisian terlihat mengatur lalu lintas.
Sebelumnya, Heru bersama Kepala Kepolisian (Kapolda) Metro Jaya Irjen Karyoto melihat uji coba rekayasa lalin kawasan pertigaan lampu merah Santa, Jakarta Selatan, pada Jumat (14/4/2023).
Pihak Pemprov DKI pun juga telah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya mengenai penerapan rekayasa lalin di kawasan lainnya.
Untuk itu, Heru juga meminta Irjen Karyoto untuk memberikan arahan kepada setiap kepolisian resor (polres), jika perlu mencari berbagai titik kemacetan agar dicarikan solusinya secara bertahap.
"Kita berharap setiap Polres di Jakarta bisa melihat potensi kepadatan seperti ini (pertigaan lampu merah Santa), walaupun jalan searah, tapi nanti muternya tidak kejauhan," ujar Heru.
Berdasarkan laporan dari Dirlantas Polda Metro Jaya dan Dishub, Heru mengatakan, biasanya perjalanan dari arah Jalan Wijaya ke Jalan Walter Mongisidi memakan waktu dua jam saat melewati simpang lampu merah Santa.
Baca juga: Berburu Pakaian Bekas di Pasar Santa, dari Puluhan Ribu sampai Jutaan Rupiah...
Saat uji coba rekayasa lalin, kata Heru, waktunya berkurang menjadi satu jam.
"Tadi bagi yang masuk dari Jalan Kapten Tendean agak kurang nyaman, karena bertambah rute (Jalan Suryo). Tapi tadi pas kami hitung (durasi) lampu merahnya," ucap Heru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.