Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Santa yang Tak Lagi Ramai di Malam Minggu

Kompas.com - 06/07/2019, 20:00 WIB
Vitorio Mantalean,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Santa di bilangan Blok M, Jakarta Selatan, sempat ngetop beberapa tahun lalu. Pasar yang berada dalam naungan PD Pasar Jaya ini pernah bagaikan gula yang dikerubungi anak muda, apalagi pada malam Minggu.

Namun, kini semuanya tinggal nostalgia.

"Sudah enggak kaya dulu. Kalau dulu, kan komunitas banyak. Anak mudanya nongkrong sampai malam, mereka dari sore sudah ngerubung di sini," ujar Slamet, juru parkir Pasar Santa saat ditemui Kompas.com, Sabtu (6/7/2019).

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, Sabtu sore, tak tampak jejak-jejak kegemilangan Pasar Santa tiga sampai lima tahun lalu. Hanya toko-toko ponsel yang masih berdenyut di lantai dasar.

Sisanya, rolling door warna-warni menandakan kios-kios yang sudah tutup.

Kunjungan pun tak seberapa. Tidak tampak antrean masuk mobil ke area Pasar Santa untuk berebut parkir. Malah, beberapa lokasi parkir tampak kosong.

"Kalau sekarang ya balik lagi kayak biasa, kayak dulu banget waktu sebelum hits," kata Slamet.

Baca juga: Ini Kata Ahok soal Sewa Kios Pasar Santa yang Makin Mahal

Baca juga: Mereka yang Tak Menikmati Kemeriahan Pasar Santa...

Menurut Slamet, sudah lebih dari setahun pamor Pasar Santa meredup. Keberadaan moda raya terpadu (MRT) yang singgah di Stasiun Asean, yang terpaut sekitar 500 meter dari Pasar Santa, dirasa tak banyak membantu.

Satu-satunya lokasi yang ramai hanyalah tenda sate padang yang mengepulkan asap. Puluhan pengunjung duduk di kursinya masing-masing, menanti sate padang terhidang.

"Benar sih, sekarang sudah enggak ngehits, sebenarnya sudah lumayan lama. Dulu mau parkir mobil saja susahnya minta ampun," kata Andhara (25) salah satu pengunjung warung sate.

Suasana sepi di Pasar Santa pada malam minggu, Sabtu (6/7/2019).Vitorio Mantalean Suasana sepi di Pasar Santa pada malam minggu, Sabtu (6/7/2019).

Sepinya Pasar Santa juga tampak di lantai atas. Pada masa jayanya, lantai ini dipenuhi oleh kios-kios milik anak muda dan menjadi tempat nongkrong yang seakan tak mengenal hari esok.

Kini, hanya suasana remang yang menyambut pengunjung. Masih ada anak-anak muda yang duduk-duduk di lantai ini, namun jumlah bangku kosong tak kalah banyak.

"Semacam ditinggalkan, ya. Terakhir pas Ramadhan ke sini, ya gitu-gitu saja. Dari segi lampu sudah redup, banyak toko tutup. Jadi enggak terpacu untuk eksplorasi lebih jauh," ujar Raina (23).

Memang, sebagian kios di lantai atas Pasar Santa sudah tutup. Sebagian lainnya setia menanti pembeli, mulai dari kios kaset, makanan ringan, kopi, pernak-pernik budaya, hingga galeri foto. Rata-rata penunggunya anak muda.

"Sepi, apalagi hari biasa. Untungnya kalau saya masih banyak yang ordernya pake Go-food, jadi ya tetap habis juga," ujar Yogi, salah satu pedagang nasi rames di lantai atas Pasar Santa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com