Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sopir Bus Sukabumi-Kampung Rambutan, Kerap Menginap di Terminal dan Harus Bekerja Saat Lebaran

Kompas.com - 18/04/2023, 10:32 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Nanang (60) sudah bekerja selama 25 tahun menjadi sopir bus AKAP di PO Lana Jaya.

Sepanjang perjalanan kariernya, ada beragam suka dan duka yang telah ia lewati.

Nanang memulai kisah hidupnya dengan menceritakan kecintaan akan profesinya, yakni menghadapi beragam tantangan di jalanan.

Salah satu tantangan yang membuatnya takut sekaligus meningkatkan kewaspadaannya saat bekerja, adalah saat ia berpapasan dengan pengendara motor.

"Saya takut sama motor. Soalnya kalau nyalip suka pada enggak ketahuan karena titik buta bus yang luas," ujar Nanang di Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (16/4/2023).

Baca juga: Cerita Sopir Bus Jurusan Kampung Rambutan-Sukabumi: Saya Takut Sama Pengendara Motor

Belum lagi, pengendara motor juga sering mendadak melintas di depan bus, sehingga membuat Nanang terkejut.

Pengendara motor juga kerap tidak melihat kiri-kanan ketika keluar dari jalur-jalur kecil menuju jalan besar.

"Motor itu jenis transportasi lain yang bikin mengendarai bus jadi lebih menantang. Yang bikin hati-hati banget untuk berkendara itu, motor," kata Nanang.

Tantangan lainnya yang Nanang hadapi, terutama ketika pertama kali mengendarai bus, adalah merasa kikuk.

Tidak hanya karena ukuran kendaraannya, juga karena situasi mengemudinya yang berbeda dari yang dia pelajari sebelumnya.

"Waktu awal masih kaku mau menyalip kendaraan karena berasa kegedean mobilnya. Tantangan lainnya kalau nemu tikungan tajam di jalur biasa," terang Nanang.

"Tantangan lainnya, sering juga ada angkot yang berhenti mendadak. Padahal sopir bus harus dari titik yang jauh kalau mau ngerem," imbuh dia.

Belum pulih dari Covid-19

Duka yang masih Nanang rasakan hingga saat ini adalah jumlah penumpang yang menurun akibat pandemi Covid-19 melanda. 

Sejak pandemi Covid-19 melanda pada Maret 2020, ia terkadang hanya bisa mengangkut 15 orang dati Sukabumi, dan terkadang 10 orang dari Jakarta Timur per hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com