Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Firman dan Ike, Terapis Tunanetra yang Awalnya Susah Pelajari Huruf Braille

Kompas.com - 21/04/2023, 05:44 WIB
Rizky Syahrial,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Firman (35) dan Ike (49), merupakan terapis pijat tunanetra yang siap memberikan layanan pijat refleksi gratis kepada para pemudik, di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur.

Mereka berdua lulusan Panti Sosial Bina Netra (PSBN), Cawang, Jakarta Timur, yang telah mempelajari pijat untuk kesehatan selama menempuh pendidikan.

Keduanya ternyata bukan mengidap tunanetra sejak lahir. Firman dan Ike mulanya mengidap sakit mata yang berujung hilangnya penglihatan mereka.

Firman dan Ike membagikan kisahnya saat kali pertama belajar huruf braille di PSBN Cawang.

Baca juga: Kisah Firman dan Ike, Tunanetra yang Layani Pijat Gratis untuk Pemudik di Terminal Pulogebang

"Awal kami masuk panti, kami harus bisa belajar huruf braille. Itu kendalanya, tadinya kami bisa nulis ya, sekarang kami harus meraba," kata Ike saat ditemui Kompas.com di Terminal Pulogebang, Kamis (20/4/2023).

"Itu saya belajar baca tulis braille selama tiga bulan. Tadinya malah mau pulang, enggak sanggup susah," tambah Ike.

Ike memiliki kondisi mata low vision atau penglihatan yang kurang. Ia bisa melihat walaupun samar.

Saat belajar huruf braille, ia pun mengaku sempat berbuat curang.

"Saya kan masih bisa melihat sedikit ya, terus guru saya tahu. Dia bilang, 'Jangan pakai mata, diraba". Saya coba pelajari itu aja mata saya langsung kambuh, sakit banget," ujar Ike.

Baca juga: Serba-serbi Berangkat Mudik dari Terminal Pulogebang, Mayoritas dengan Destinasi Sumatera

Berbeda dengan Ike, penglihatan Firman sudah benar-benar hitam atau sudah tidak bisa melihat.

Firman juga menceritakan pengalaman susahnya mempelajari huruf braille saat itu.

"Pelajari huruf itu dua lembar, kepala sudah pusing," kata Firman.

Usai belajar baca dan tulis huruf braille, Firman dan Ike masuk ke kelas keterampilan massage. Ia pun harus membaca buku tentang anatomi, fisiologi, dan kesehatan.

"Nah itu ada pelajarannya (mengenai) anatomi, fisiologi, dan kesehatan," jelas Firman.

"Kan ada bukunya, jadi tujuan belajar huruf braille untuk baca buku itu, diraba dan dibaca," tambah Firman.

Baca juga: Pemudik Manfaatkan Fasilitas Penginapan di Terminal Pulogebang, Tarifnya Hanya Rp 15.000

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com