Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Parmi, Rumahya di Muara Angke Habis Terbakar Saat Malam Takbiran, Hanya Tersisa Pakaian di Badan

Kompas.com - 23/04/2023, 13:30 WIB
Rizky Syahrial,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Parmi (53), menjadi salah satu korban yang rumahnya hangus terbakar di Kawasan Tanah Bolong, Muara Angke, Jakarta Utara, saat malam takbiran Idul Fitri, Sabtu (22/4/2023) dini hari.

Parmi mendapatkan kabar rumahnya terbakar dari adik sepupunya, yang juga tinggal di kawasan tersebut. Saat itu dia sedang mengambil pekerjaan sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT), di Kawasan Muara Karang.

Ia pun berniat pulang pada pagi hari sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri di dekat rumahnya. Namun, Parni malah mendapati rumahnya habis dilalap si jago merah.

Baca juga: Kondisi Terkini Kebakaran Muara Angke: Banyak Warga Bersihkan Sisa Puing Rumah

"Saya dapat kabar dikirimi video pukul 03.00 WIB oleh adik sepupu saya yang tinggal di kawasan ini. Abis itu saya dikabari gubuk saya sudah habis terbakar," ujar dia saat ditemui di posko pengungsian, Minggu (23/4/2023).

"Saya akhirnya pukul 03.30 WIB pulang. Ya sampai sini sudah hangus rata dengan tanah," tutur dia.

Bahkan, ia juga mendapatkan informasi bahwa titik api berasal dari rumah tetangga sebelah rumahnya. Diketahui, tetangganya sedang meninggalkan rumah dalam keadaan kosong karena mudik.

"Iya di rumah belakang gubuk saya, katanya sih begitu. Aku lagi kerja. Coba dibayangkan kalau saya di rumah, mungkin saya udah ikut hangus sama rumah," jelas dia.

Wanita asal Wonogiri ini juga diketahui hanya tinggal berdua dengan cucu satu-satunya yang sekarang duduk di bangku SMP. Anaknya sedang berada di Yogyakarta karena alasan pekerjaan.

Kebetulan saat menerima pekerjaan sebagai PRT, ia mengajak cucunya untuk ikut menginap di rumah bosnya. Hal itu karena banyak tetangganya yang sedang mudik, sehingga keadaan lingkungan rumah sepi.

"Karena PRT bos lagi pulang kampung, saya ditawarin. Awalnya saya cuma kerja pagi pulang sore, cuma cuci pakaian, ya kerja-kerja bantu saja di situ," kata Parmi.

"Nah saat itu cucu saya dibawa karena di sini sendiri. Tetangga di rumah saya keadaan sepi karena 90 persen lah pulang kampung," tambah dia.

Saat sampai di rumahnya, Parmi dan cucunya hanya bisa melihat kobaran api yang besar. Parmi hanya bisa terdiam saat melihat gubuknya sudah rata dengan tanah.

"Ya sampai sini sudah hangus rata dengan tanah. Yaudah enggak ada sisa, cuma (tersisa) yang saya pakai saja. Yaudah habis semua, sampai peralatan sekolah cucu saya," jawab Parmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Megapolitan
Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Megapolitan
Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Megapolitan
Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Megapolitan
Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Megapolitan
Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Megapolitan
Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan 'Ngaku' Ingin Beli Pulsa

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan "Ngaku" Ingin Beli Pulsa

Megapolitan
Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Megapolitan
Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Megapolitan
Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Megapolitan
Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com