Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanti-wanti Pendatang Baru ke Ibu Kota, Disdukcapil DKI: Jangan Sampai Tinggal di Jakarta Malah Lebih Sulit

Kompas.com - 26/04/2023, 09:39 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) mewanti-wanti pendatang untuk tidak mencoba-coba mengadu nasib di Ibu Kota.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Kadis Dukcapil) DKI Jakarta Budi Awaluddin mengatakan, para warga daerah diimbau untuk tidak datang ke Jakarta apabila tak memiliki jaminan pekerjaan.

“Jangan coba-coba berspekulasi mengadu peruntungan untuk bekerja di Jakarta bila tidak memiliki jaminan pekerjaan, skill yang baik, dan jaminan tempat tinggal,” jelas Budi, Selasa (25/4/2023), dilansir dari TribunJakarta.com.

Seperti yang diketahui, fenomena warga daerah datang ke Jakarta seusai Idul Fitri merupakan tradisi yang terus terjadi.

Baca juga: Ingatkan Pendatang, Muhadjir: Ke Kota Besar Harus Punya Modal, Salah Satunya Keterampilan

Biasanya mereka datang ke Jakarta lantaran diajak sanak keluarga yang sudah lebih dulu merantau di ibu kota.

Bila gagal memperoleh pekerjaan di Jakarta, kehadiran mereka pun dikhawatirkan akan meningkatkan angka kriminalitas di ibu kota.

Oleh karena itu, Pemprov DKI mewanti-wanti para pendatang untuk tak datang ke ibu kota jika tak memiliki jaminan pekerjaan.

“Jangan sampai nanti tinggal di Jakarta malah lebih sulit,” kata Budi.

Baca juga: Heru Budi Berharap Semua Pendatang Baru di Jakarta Sudah Punya Pekerjaan

Guna mengantisipasi masuknya pendatang, Disdukcapil DKI sudah menyiapkan loket pelayanan administrasi kependudukan hingga tingkat kelurahan.

Langkah itu ditujukan agar para pendatang segera melapor untuk kemudian didata.

“Pendataan merupakan tugas Dukcapil sebagai upaya tertib administrasi kependudukan. Namun, dengan keterbatasan petugas tentunya pelibatan RT/RW dan Dasawisma akan ditingkatkan,” ujarnya.

Lebih lanjut Budi memastikan bahwa Disdukcapil DKI sudah menginstruksikan para pengurus RT/RW dan Dasawisma untuk mulai mendata para pendatang.

Baca juga: Saat 40.000 Pendatang Baru Diramal Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran, Kemiskinan Berpotensi Meningkat?

“Sebelum Lebaran kemarin kami sudah melakukan antisipasi hal ini dengan mengundang RT/RW dan Dasawisma beserta jajaran tingkat kota yang dihadiri oleh wali kota, camat, hingga kelurahan,” tuturnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Wanti-wanti Pendatang, Pemprov: Jangan Coba-coba Mengadu Nasib, Di Jakarta Lebih Sulit. (Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com