Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Wiwid Tak Sangka Arus Balik Karawang-Jakarta Cuma 2 Jam: Normalnya 2,5 Jam, Kalau Macet 4 Jam..

Kompas.com - 26/04/2023, 22:15 WIB
Nabilla Ramadhian,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wiwid (28) memutuskan untuk kembali dari Karawang ke Tangerang via Jakarta saat arus balik mudik Lebaran, Rabu (26/4/2023).

Ia menuturkan, perjalanannya sangat lancar karena waktu yang ditempuh hanya sekitar dua jam saja.

"Biasanya dari Karawang ke Jakarta normalnya 2,5 jam. Kalau macet bisa sampai empat jam. Hari ini alhamdulillah dua jam," ungkap Wiwid di Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu.

Perjalanan dari Karawang menuju Jakarta memang lancar tanpa hambatan.

Baca juga: Dishub DKI Prediksi Puncak Arus Balik ke Ibu Kota Terjadi 29-30 April 2023

Bahkan, Wiwid hanya membutuhkan waktu dua jam perjalanan saja di tengah arus balik mudik.

Adapun waktu tempuh itu lebih cepat daripada perjalanan pada hari-hari biasa di luar momen Lebaran.

Namun, bus yang ditumpangi Wiwid sempat mengalami sedikit kemacetan.

"Hambatan kayak macet ada sih di tol. Cuma enggak terlalu parah. Enggak sampai macet parah yang sampai berhenti," ucap dia.

Wiwid menuturkan, Lebaran 2023 merupakan momen dirinya akhirnya bisa kembali ke kampung halaman.

Sebab, Wiwid sempat tertahan selama dua tahun di Balaraja, Tangerang, akibat Covid-19.

Baca juga: Menko PMK Klaim Anjuran Perpanjang Cuti Lebaran Efektif Urai Arus Balik Lebaran

Pabrik tempatnya bekerja pun sempat tidak mengizinkannya pulang kampung pada Lebaran 2021 dan 2022 karena kondisi pandemi yang belum mereda.

"Mudik tahun ini menyenangkan. Ramai banget pas mudik di Karawang," terang Wiwid.

Tidak kena macet

Hal serupa juga dialami Suryani (23). Waktu tempuh yang dibutuhkan dari Sukabumi menuju Jakarta hanyalah empat jam.

"Kemarin (25/4/2023), pas berangkat mudik, perjalanannya hampir sembilan jam. Kalau pas pulang tadi lumayan lancar," ucap dia di Terminal Kampung Rambutan, Rabu.

Suryani menuturkan, ia selalu mengunjungi seluruh keluarganya di Sukabumi setiap Hari Raya Idul Fitri.

Setiap kembali dari Sukabumi menuju Jakarta, ia memang selalu menghabiskan waktu selama empat jam perjalanan.

Durasi itu sudah mencakup sedikit kemacetan yang terjadi di area Cibadak.

Namun, bukan berarti Suryani selalu beruntung seperti arus balik mudik Lebaran 2023.

"Saya pernah kena lima sampai enam jam perjalanan (dari Sukabumi ke Jakarta) karena macet parah," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com