Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Jualan Tiket Kapal Laut, Siagian Banting Setir Jual Tiket Bus AKAP di Terminal Kalideres

Kompas.com - 28/04/2023, 06:59 WIB
Zintan Prihatini,
Larissa Huda

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak terasa, Siagian (53) telah puluhan tahun menyelami pekerjaannya sebagai penjual tiket bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Kalideres, Jakarta Barat.

Pria asal Medan, Sumatera Utara, ini memulai pekerjaannya itu sejak muda. Rupanya, Siagian pernah bekerja sebagai penjual tiket kapal di PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Medan.

Namun, ia pun kemudian memutuskan untuk merantau ke Ibu Kota untuk mengadu nasib.

Baca juga: Membekas di Ingatan Sardiman, Pernah Dibentak Penumpang Saat Tawarkan Jasa di Terminal Kampun Rambutan

"Waktu itu saya masih muda, jadi memilih untuk jual tiket. Waktu di kampung, saya sudah jual tiket juga di Medan, di pelabuhan. Penjualan tiket untuk kapal laut," ujar Siagian saat ditemui Kompas.com di Terminal Kalideres, Kamis (27/4/2023).

"Lalu, saya di Jakarta menjual tiket lagi di darat. Tadinya di laut, di Pelni. Saya merantau penjualan tiket untuk perhubungan darat," sambung dia.

Siagian menyebutkan, pendapatan sebagai penjual tiket bus kadang tak menentu terlebih saat pandemi Covid-19 melanda.

Sebelum pandemi Covid-19, setidaknya selama musim mudik Lebaran, Siagian bisa mengantongi uang senilai Rp 9 juta. Namun, kini pendapatannya berkurang imbas dari pandemi.

Baca juga: H+5 Lebaran, Sebanyak 1.524 Pemudik Kembali ke Ibu Kota di Terminal Kelideres

"Penumpang menurun. Kalau untuk ke Jawa ada penurunan drastis, karena ada bus bantuan pemerintah. Penghasilan saya juga menurun, tapi untuk kerugian kami tidak ada berpikir ke situ, antara pengusaha dengan pengusaha," papar Siagian.

Siagian sendiri menjual tiket bus di Perusahaan Otobus (PO) Anindya Yodha. Soal gaji, menurut dia, tak ada upah bulanan. Dia hanya mendapatkan gaji dengan sistem bagi hasil.

Banting tulang demi keluarga

Siagan rela banting tulang demi keluarganya yang ikut merantau ke Jakarta. Meski sudah memasuki malam Takbiran, dia juga tetap menjual tiket bus di terminal.

"Kadang saya juga istirahat, kadang libur satu hari. Yang kemarin sudah libur waktu Lebaran tanggal 22, pas hari H Lebaran. Habis itu masuk lagi," ucap Siagan.

Di kesempatan itu, dia memilih berkumpul dengan keluarganya untuk merayakan Lebaran.

Baca juga: Kisah Sardiman, Porter di Terminal Kampung Rambutan yang Sempat Berjualan di Papua

 

Selama tujuh tahun bekerja di PO Anindya Yodha, Siagian menjual tiket jurusan Kalideres menuju Solo, Kebumen, Purworejo, dan Yogyakarta.

"Saya merasa senang dan bangga. Saya jalanin, saya nikmatin jadi petugas penjual tiket bus," tutur Siagian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com