JAKARTA, KOMPAS.com - Sardiman (54) tak pernah pandang bulu setiap kali mengangkut barang penumpang di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, selama menjadi porter sejak 1992.
Berapa pun ongkos yang ia terima dari penumpang, selalu ia terima sedang rasa syukur.
Pernah suatu ketika, Sardiman menerima imbalan dari seorang penumpang bukan berupa uang tunai. Tentu saja itu tak lazim bagi Sardiman yang mencari rupiah dengan menjadi kuli angkut di terminal.
Baca juga: Cerita Sardiman Angkut Barang Lansia Dibayar Rp 5.000: Saya Kerja Sambil Menolong
Sardiman bercerita, ia pernah dibayar menggunakan barang oleh beberapa penumpang yang ia bantu.
"Pernah dibayar enggak pakai duit, tapi pakai barang. Pakai rokok," Sardiman berujar di tempat kerjanya, Rabu (26/4/2023).
Tak jelas betul kapan momen itu terjadi, Sardiman ingat waktu itu ada seorang penumpang yang meminta bantuan kepada Sardiman untuk membawakan barang bawaannya.
Setelah dibantu, penumpang itu hendak membayar Sardiman lantaran sudah memanfaatkan jasanya. Tak membayar dengan uang, penumpang itu justru memberinya rokok.
"Dia bilang enggak punya uang, saya ditawari rokok. Saya enggak ngerokok, tapi saya terima aja, enggak apa-apa," ucap Sardiman.
Barang lainnya yang pernah Sardiman terima sebagai ganti daripada uang adalah beras.
Ia tidak menghitung berapa jumlah takaran beras yang diterima setelah membantu seorang penumpang mengangkut barang.
Ia tetap bersyukur bahwa beras yang diberikan menggunakan sebuah kantong plastik mampu membuat kenyang Sardiman, istri, dan enam anak-anaknya.
"Waktu itu juga pernah dikasih beras. Saya bilang, enggak apa-apa kalau mau dikasihnya banyak juga," ungkap Sardiman sambil tertawa.
Baca juga: Cerita Sardiman yang Rela Jadi Kuli Angkut Tanpa Libur demi Makan Keluarga
Sardiman mengungkapkan, dia selalu menerima pembayaran jasa dalam bentuk barang.
Hanya saja, ada satu syarat yang wajib dipenuhi oleh seluruh penumpang yang hendak memanfaatkan dan membayar jasanya dengan barang.
"Yang penting, saat ngasih barang itu ke saya, dikasihnya dengan ikhlas," tutur Sardiman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.