Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Penyebab Meninggalnya Atlet Paratenis Meja David Jacobs yang Tergeletak di Pinggir Rel

Kompas.com - 02/05/2023, 09:02 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Atlet paratenis meja Indonesia, David Jacobs, mengembuskan napas terakhirnya pada Jumat (28/4/2023) dini hari.

David meninggal di usia 45 tahun usai memperoleh perawatan intensif dari tim dokter pasca ditemukan tergeletak dan tak sadarkan diri di pinggir rel kereta, Kamis (27/4/2023) malam.

Banyak spekulasi yang akhirnya bermunculan soal penyebab utama tergeletaknya David di jalur kereta.

Sampai muncul spekulasi atlet senior itu sengaja melompat dari gerbong kereta api.

David diduga loncat dari atas gerbong kereta setelah mengetahui bahwa kereta api yang dinaiki ternyata tidak sesuai dengan tiket yang dipesan.

Baca juga: Sesal Komet Akbar Usai David Jacobs Tiada: Kalau Saya Temani Dia Naik Kereta, Mungkin Tak Akan Kejadian...

"Ketika dia tahu salah (naik kereta), begitu masuk ternyata salah (kereta), kosong kemungkinan loncat mau turun," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes (Pol) Komarudin, Jumat.

Sulit dibuktikan

Sayangnya berbagai spekulasi yang bermunculan amat sulit untuk dibuktikan kebenarannya.

Tidak adanya saksi kunci dan rekaman CCTV membuat kasus kematian sang legenda menjadi sebuah tanda tanya besar.

"Ketua Umum NPC Indonesia memang mendorong pihak terkait untuk membuka puzzle terakhir, yakni rekaman CCTV di dalam gerbong kereta yang salah dinaiki oleh almarhum," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Komite Nasional Paralimpiade (NPC) Indonesia, Rima Ferdianto, kepada Kompas.com, Senin (1/5/2023).

"Namun kabar terakhir memang CCTV-nya mati, jadi amat kami sayangkan kenapa bisa tidak aktif," lanjut dia.

Baca juga: CCTV di Kereta Mati, Penyebab David Jacobs Tergeletak di Pinggir Rel Dinilai Sulit Diungkap

Dengan tidak aktifnya CCTV, kata Rima, membuat spekulasi yang ada di publik semakin liar.

Sebagian pihak bahkan menduga bahwa David sengaja meloncat untuk mengakhiri hidupnya.

"Saat ini kami serahkan seluruhnya kepada pihak kepolisian, apakah ini murni kecelakaan atau ada hal-hal yang lain (bunuh diri). Yang jelas kita ingin nanti ada dari kepolisian melakukan konferensi pers ke khalayak umum supaya tidak ada kesimpangsiuran apa sebenarnya yang terjadi pada hari kamis malam tersebut," tegas dia.

Masih sempat urus visa ke Slovenia

Sebelum ditemukan tergeletak dan tak sadarkan diri, David masih beraktivitas layaknya manusia normal.

Ia bahkan masih sempat mengurus visa untuk mengikuti kompetisi tenis meja yang dihelat akhir pekan nanti di Slovenia.

Baca juga: David Jacobs Diketahui Baru Selesai Urus Visa untuk Kompetisi di Slovenia Sebelum Ditemukan di Pinggir Rel Kereta

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com