Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genangan Air Comberan di Jalan Raya Ceger yang Dua Tahun Tak Surut, Warga Kesal dan Habis Kesabaran

Kompas.com - 04/05/2023, 07:40 WIB
Firda Janati,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dua tahun sudah Jalan Raya Ceger, Pondok Aren, Tangerang Selatan, tergenang air comberan berwarna hitam pekat.

Menurut warga, genangan air comberan tersebut tak pernah surut meskipun sudah berkali-kali disedot oleh Pemerintah Kota Tangsel.

Kesabaran habis, itu yang dirasakan warga sekitar yang selama dua tahun melayangkan protes.

Kini warga sudah lelah melakukan kerja bakti. Sebab, tak ada hasil yang memuaskan, genangan air selalu meluap setiap harinya.

Baca juga: Jalan Raya Ceger Tergenang Air Comberan, Sering Makan Korban Pengendara Motor

 

Dua tahun tergenang

Warga bernama Teguh (48) saat ditemui di lokasi mengatakan, sudah dua tahun jalan tersebut tergenang air comberan.

Sesekali, kata Teguh, jalanan tersebut kering usai disedot Pemkot. Namun, esok harinya tergenang kembali.

"Waduh ini sudah lama begini, dua tahun ada kali. Selama ini cuma sedot, sudah berkali-kali dilakuin itu," kata Teguh saat diwawancarai.

Menurut Teguh, penyedotan air bukan menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi genangan air di Jalan Raya Ceger yang berada di cekungan itu.

Pasalnya, kata Teguh, air limbah rumah tangga warga dari Barat dan Timur akan mengalir ke jalan tersebut setiap hari.

Baca juga: Jalan Raya Ceger Tergenang Air Comberan, Warga Takut Kena Penyakit dan Gatal-gatal

"Kalau sudah kayak begini mah enggak bakal surut, enggak bakal bisa," kata dia.

Kondisi Jalan Raya Ceger, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Rabu (3/5/2023) siang. Genangan air comberan meluap ke jalan membuat pengendara motor naik ke atas trotoar untuk menghindari genagan air berbau busuk tersebut. Terlihat banner di sisi jalan sebagai bentuk protes warga sekitar.KOMPAS.com/FIRDA JANATI Kondisi Jalan Raya Ceger, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Rabu (3/5/2023) siang. Genangan air comberan meluap ke jalan membuat pengendara motor naik ke atas trotoar untuk menghindari genagan air berbau busuk tersebut. Terlihat banner di sisi jalan sebagai bentuk protes warga sekitar.

Protes lewat banner

Sebagai bentuk protes, warga setempat memasang banner bertuliskan "Awas, ada genangan air comberan. Airnya kotor atau najis. Kulit bisa gatal-gatal".

"Geli saya juga kena airnya, warga kan ngeluh takut kena penyakit makanya itu ada tulisan (banner) protes kan," ujar dia.

Teguh mengaku sudah "lepas tangan". Dia dan warga lain lelah selalu mengeluh, tetapi belum ada penanganan yang tepat dari Pemkot.

"Siapa tahu dengan diangkat media ini mereka dengar masukan kan, kami penginnya kering (jalanan) jangan seperti ini," kata dia.

Baca juga: Jalan Raya Ceger Tergenang Air Comberan, Pengendara Motor Naik ke Trotoar

 

Pengendara motor terobos trotoar

Warga lainnya, Agus (50), mengatakan, genangan air comberan itu kerap memakan korban pengendara sepeda motor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Ulah Nekat Pria di Jakut, Curi Ban Beserta Peleknya dari Mobil yang Terparkir gara-gara Terlilit Utang

Megapolitan
Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Dharma Pongrekun Unggah 840.640 Dukungan Warga DKI ke Silon, KPU: Syarat Minimal Terpenuhi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com