Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wasekjen: Penembak Kantor MUI Anggota Klub Tembak dan Punya Ratusan Juta Rupiah Dikatakan Sakit Jiwa, Bagaimana Mungkin?

Kompas.com - 05/05/2023, 07:28 WIB
Xena Olivia,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mempertanyakan latar belakang penembak Kantor MUI Pusat yang bernama Mustopa (60).

Lantaran, ada beberapa hal yang dianggap tidak masuk akal oleh para pengurus MUI.

“Dia memiliki banyak hal yang membuat terganggunya nalar kami sebagai pengurus MUI dan tentu terganggunya nalar publik,” ujar Wasekjen MUI Bidang Hukum dan HAM Ikshan Abdullah di Kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2023).

Ikhsan menduga Mustopa tidak bergerak sendiri. Selain itu, dia juga heran dengan rekening tabungan Mustopa yang mutasinya mencapai ratusan juta rupiah.

Baca juga: Penembakan Kantor MUI, Wasekjen Duga Pelaku Tak Bergerak Sendiri

“Sampai dengan April itu (mutasinya) sampai Rp 800 juta,” kata Ikhsan.

“Kalau dia seorang petani, atau orang gila itu enggak mungkin,” lanjut dia.

Setelah ditelusuri, Mustopa juga ternyata seorang anggota sebuah klub menembak dan memiliki izin bersenjata.

“Itulah yang dikembangkan–sebagai orang yang sakit jiwa, yang mengganggu nalar kami sebagai Pengurus MUI sebagai umat Islam,” kata Ikhsan.

“Bagaimana mungkin seorang Mustopa yang seperti itu, memiliki rekening tabungan, anggota klub dari sebuah klub menembak, mempunyai license (izin) menembak, mempunyai ratusan juta rupiah di rekening mutasinya–dikatakan sebagai orang yang sakit jiwa?” lanjut dia.

Menurut Ikhsan, tidak mungkin Mustopa bisa pulang-pergi dari Jakarta ke Pesawaran di Lampung jika dia adalah orang gila.

Baca juga: MUI Bentuk Tim Investigasi Usut Latar Belakang dan Jejak Digital Mustopa

Ikhsan berkata, MUI kini telah bekerja sama dengan Polres Pesawaran dan bersyukur telah menemukan latar belakang dan jejak digital Mustopa.

“Ini memperdalam kami. Niatannya adalah untuk menginvestigasi. Tidak boleh kasus ini berhenti,” tutup dia.

Untuk diketahui, penembakan terjadi di Kantor MUI Pusat di Jl. Proklamasi No 51, RT 011 RW 002, Menteng, Jakarta Pusat, pada sekitar pukul 11.24 WIB.

Pelaku bernama Mustopa (60) menembakkan senjata yang diduga airsoftgun dan menyebabkan satu korban tertembak di bagian punggung.

Sementara korban yang lain terkena serpihan kaca yang pecah akibat peluru hingga terluka.

Korban kemudian dibawa ke RS Agung Manggarai untuk mendapatkan perawatan.

Baca juga: Kesaksian Sekuriti Kantor MUI Berhadapan dengan Pelaku Penembakan, Sempat Diancam Dibunuh

Di sisi lain, pelaku pingsan dan dibawa ke Puskesmas Menteng setelah diamankan oleh Polsek Menteng.

Pada saat diperiksa oleh dokter, pelaku dinyatakan meninggal dunia.

Belum diketahui apa penyebab pasti kematian pelaku penembakan di Kantor Pusat MUI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com