Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Penjaga Rumah Kos di Tanjung Duren, Sempat Dengar Suara Saat Penyewa Diduga Bunuh Diri

Kompas.com - 05/05/2023, 07:57 WIB
Zintan Prihatini,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahmad Asep Najili (37), penjaga rumah kos di kawasan Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat mendengar suara sebelum mengetahui penyewa berinisi JHJ (25) ditemukan tewas, pada Kamis (4/5/2023).

Ahmad menyampaikan, kala itu dia tengah tertidur di kamar lantai bawah. Sekitar pukul 05.00 WIB, Ahmad mendengar suara yang mulanya disangka seekor kucing terjatuh.

"Enggak lama, pukul 05.15 WIB ada yang menelepon, anak kos (berkata) 'Bang ini ada yang jatuh'," ujar Ahmad saat ditemui di lokasi kejadian.

Ahmad lalu menanyakan siapa yang terjatuh dari lantai empat rumah kos. Lantaran si penelepon tak mengetahui, dia bergegas memeriksa tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Pria Tewas Diduga Bunuh Diri di Rumah Kos Tanjung Duren, Alami Luka di Kepala Bagian Depan

"Pas lihat, korban sudah tergeletak di sini. Napasnya juga sudah 'hah, hah' begitu. Saya minta tolong sama anak kos buat panggilin ambulans," papar Ahmad.

Ahmad tak mengetahui penyebab JHJ terjun dari lantai empat ke lantai satu. Berdasarkan rekaman kamera CCTV, dia menyebut, korban sempat keluar dari kamarnya sebelum insiden terjadi.

"Pertama itu dia keluar kamar ke dapur, balik lagi ke kamar, terus keluar lagi. Kan di atas ada dua lorong, nah dia keluar dari lorong sebelah sana ke sini jalan, terus naik. Enggak lama jatuh," jelas Ahmad.

Menurut Ahmad, JHJ baru empat bulan menyewa di rumah kos tersebut. Korban merupakan karyawan magang di salah satu bank swasta.

"Dia orangnya baik, jujur saya ngomong. Baik, ramah, pulang kerja dia juga menyapa kalau naik ke atas. Dia juga suka ngobrol di sini sama anak kos juga main bareng," ucap Ahmad.

Baca juga: Polisi Pastikan Tak Ada Obat-obatan Berbahaya di Kamar Kos Pria yang Diduga Bunuh Diri di Tanjung Duren

Ditemui secara terpisah, Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren Iptu Tri Baskoro Bintang menyatakan, JHJ tewas diduga karena bunuh diri. Korban mengalami luka di kepala bagian depan.

"Jadi yang bersangkutan ini korban terbentur kepalanya bagian depan, sehingga ada beberapa bagian yang patah seperti tangan dan juga lukanya cukup ini sehingga darah banyak yang bercucuran," ungkap Bintang saat ditemui di Mapolsek Tanjung Duren.

Dia memastikan, tak ada luka sayatan pada tubuh JHJ. Menurut Bintang hanya ada luka bekas terjatuh karena korban jatuh dari lantai empat.

"Hasil penyelidikan dari CCTV di lapangan tidak ada dugaan terkait dengan kekerasan ataupun dugaan tindak pidana terhadap korban ini," ucap Bintang.

Bintang juga menegaskan, tidak ada obat-obatan berbahaya di kamar JHJ setelah pihaknya memeriksa kamar korban. Kata Bintang, pihaknya masih terus mendalami penyebab kematian korban.

Baca juga: Kronologi Penemuan Jasad Pria yang Diduga Bunuh Diri di Kawasan Kebon Jeruk

"Untuk motifnya saat ini masih pendalaman dari penyidik, penyidik masih memeriksa saksi-saksi sampai dengan saat ini untuk mengetahui motif lebih dalam lagi," jelas Bintang.

Terkini, jenazah korban berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Namun, keluarga menolak dilakukan otopsi terhadap korban.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com