JAKARTA, KOMPAS.com - Warga di Jalan Songsi Dalam, RW 006, Tambora, Jakarta Barat kini melarang anak-anak bermain sepak bola di tengah jalan yang menjadi lokasi tewasnya anak berinisial AFI (10) karena terlindas mobil.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, Jumat (5/5/2023) gang selebar sekitar dua meter tersebut tampak lengang.
Para warga juga sudah memasang spanduk berisi larangan anak-anak bermain sepak bola di area ini.
"Dilarang keras bermain bola di sini," demikian kalimat yang tertulis di spanduk.
Di bawah larangan itu tertanda Bimas, Babinsa, Satpol PP, Kelurahan Tanah Sereal Kantib RW 006.
Baca juga: Bocah 10 Tahun di Tambora Tewas Terlindas Mobil, Warga: Sedang Main Bola
Salah satu warga bernama Herman (60) menyebut, spanduk sengaja dipasang usai peristiwa yang menyebabkan AFI kehilangan nyawa karena terlindas mobil CA (19), pada Senin (1/5/2023).
"Sebenarnya kalau dibilang rawan, enggak. Kebetulan kan jalan umum juga namanya anak-anak, ada tempat kosong mainnya di situ," ujar Herman saat ditemui Kompas.com di lokasi kejadian, Jumat.
Akibat kejadian itu, para orangtua lantas menjadi khawatir. Bahkan, setelah AFI terlindas mobil yang dikendarai CA ruas jalan itu lebih sepi dari biasanya.
Jalanan itu kini sudah bersih dari anak-anak yang bermain.
"Yang punya anak setelah kejadian TKP itu sepi, satu orang pun gak ada yang main. Biasanya pagi, siang, sore sampai malem (bermain)," papar Herman.
Baca juga: Bocah Tewas Terlindas di Tambora, Pengemudi Diduga Tak Melihat Korban di Depan Mobilnya
Selama bertahun-tahun, Herman berujar, anak-anak memang sering bermain bola di jalan tersebut. Namun, peristiwa nahas yang dialami AFI menjadi hal pertama yang terjadi di lingkungan padat penduduk itu.
Sementara itu, Herman menuturkan korban sedang bermain bola bersama teman-temannya sebelum dilindas mobil milik CA. Saat kejadian, korban berada di depan mobil dengan posisi jongkok.
"Korban main bola sama teman-temannya, lagi jadi keeper," kata Herman
Kala itu, pelaku yang hendak pergi mengendarai mobilnya, dan melindas korban. Dia mengaku tak melihat keberadaan korban.
"Ketika kejadian, pertama korban sudah ada di ban belakang, darah sudah keluar. Sepertinya korban sudah enggak tertolong itu," papar Herman.
Herman menyampaikan sempat melihat kepala korban usai terlindas di dekat ban kiri mobil CA. Warga yang berada di lokasi pun mencoba menyelamatkan korban dengan meminta pelaku untuk memundurkan kendaraannya.
Akan tetapi, setelah mobil mundur tubuh AFI justru kembali terlindas.
"Langsung tergilas, rupanya sopir juga berasa dia menginjak sesuatu. Mengerem lah mobil, kepala anak itu sudah nempel di ban belakang," ungkap Herman.
"Luka paling parah di kepala, tapi saya juga enggak lihat jelas karena banyak darah ngeri ngelihatnya," sambung dia.
Baca juga: Kronologi Pengendara Motor Terlindas Truk Trailer, Salip dari Kiri lalu Terpeleset
Sebelumnya, Kanit Laka Lantas Polres Jakarta Barat AKP Agus Suwito berkata kecelakaan diduga karena CA tak melihat korban berada di depan mobil yang dikendarainya.
Agus menjelaskan, mobil CA melintas dari arah selatan menuju utara lalu menabrak korban yang tengah duduk di depan kendaraannya.
"Diduga pengemudi tidak melihat korban, yang mengakibatkan AFI mengalami luka pada bagian kepala, wajah tangan dan kaki," ungkap Agus dalam keterangannya.
Atas kejadian itu, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan. Sayangnya, nyawa AFI tak bisa terselamatkan.
"Kemudian dirawat di RSUD Tarakan, selanjutnya meninggal dunia dalam perawatan di RSUD Tarakan," terang Agus. Adapun kini CA masih diperiksa oleh pihak kepolisian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.