Ibu satu ini menjelaskan, ia setiap harinya mulai berdagang minuman saset pada pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB.
Dari sembilan jam berdagang, Yulyanti mendapatkan pendapatan kotor senilai Rp 200.000 hingga Rp 250.000.
Dari uang yang dihasilkan, Yulyanti menyisihkan Rp 50.000 sebagai keuntungan setiap harinya untuk uang jajan anak dan keperluan sehari-hari.
"Jadi, Rp 25.000 buat dia (anak) jajan, Rp 25.000 irit buat makan. Beli beras satu liter Rp 9.000. Cari yang murah saja. Kalau masih ada yang Rp 7.000, beli itu. Kalau enggak ada, ya Rp 8.000. Kalau umpamanya hari ini lagi enggak ada minyak, ya direbus saja, seadanya," ungkap Yulyanti.
Baca juga: Cerita Yulyanti PKL di Ancol, Kerap Tak Hasilkan Uang Saat Hujan, tapi Bersyukur Masih Bisa Berbagi
Sementara itu, uang sisanya ia belanjakan minuman saset yang habis untuk dijual keesokan harinya.
Dengan pendapatan bersihnya itu, ia kebingungan mencari cara melunasi utang tersebut.
“Makanya saya pusing untuk bayar angsuran per bulan, sedangkan saya hanya mengandalkan dagang di pinggir jalan,” ujar Yulyanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.