Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Tahu Kronologi Kecelakaan Bus di Tegal, Wawalkot Tangsel: Tangani Dulu Korban

Kompas.com - 08/05/2023, 06:04 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan mengaku belum mengetahui kronologi pasti kecelakaan bus di Objek Wisata Pemandian Air Panas Guci, Tegal, Jawa Tengah.

"Saat ini kami masih belum mendapatkan informasi yang pasti (soal kronologi kecelakaan)," ungkap Pilar Saga di rumah duka korban meninggal dalam kecelakaan bus itu, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Senin (8/5/2023).

Ia menekankan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan hendak fokus terlebih dahulu menangani para korban kecelakaan.

"Arahan Pak Wali Kota Tangerang Selatan untuk menangani dulu korban, itu yang paling penting," sebut Pilar.

Baca juga: Bertambah Satu, Korban Jiwa Kecelakaan Bus Rombongan Peziarah Asal Serpong Utara di Tegal Jadi 2 Orang

Menurut Pilar, salah satu bentuk penanganan Pemkot Tangsel yakni membawa 23 korban luka-luka ke dua RS di Tangerang Selatan.

Sebanyak 11 korban luka sedang-berat akan dirawat di RSU Tangerang Selatan, sedangkan sisanya yang mengalami luka ringan akan dirawat di RSUD Serpong Utara.

Kata Pilar, hingga pukul 03.45 WIB, sebanyak 23 korban itu masih dalam perjalanan menuju Tangerang Selatan.

"Ada sejumlah uang untuk membantu pemakaman, tahlilan, dan sebagainya," ucap Pilar.

"Namun, Dinas Sosial juga menyiapkan dana santunan kematian yang akan disampaikan kepada keluarga korban," lanjut dia.

Baca juga: Korban Luka Berat dalam Kecelakaan Bus di Tegal Dirawat di RSU Tangsel, yang Luka Ringan di RSUD Serpong

Untuk diketahui, korban kecelakaan merupakan peziarah di Pekalongan dan Guci.

Total ada seratusan peserta yang berangkat ziarah menggunakan dua bus dari Serpong Utara pada Sabtu (6/5/2023).

Mereka berencana kembali ke Serpong Utara pada Minggu (7/5/2023). Namun, di Objek Wisata Pemandian Air Panas Guci, salah satu bus terjun ke sungai.

Akibatnya, dua orang meninggal dunia dan peziarah lain luka-luka. Dua orang yang meninggal, yakni Maja (58) dan Ibin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com