Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Malang AM, Ikut Suami Merantau ke Jakarta Malah Diperkosa Kakak Angkat di Depan Anak

Kompas.com - 11/05/2023, 06:01 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Mereka kemudian bertemu. Dalam pertemuan itu, Zulfadli berpesan agar Dika dan AM tak sungkan untuk datang ke tempatnya jika membutuhkan sesuatu.

Pada 20 Februari 2023, Dika, AM, anak, dan adik iparnya berkunjung ke rumah kos Zulfadli untuk bersilaturahmi. Saat itu Dika disuruh Zulfadli untuk berbelanja bersama adik iparnya.

Baca juga: AKBP Dody Berteriak Usai Divonis 17 Tahun Penjara: Saya Akan Banding, Keadilan Pasti Ada

Karena sudah percaya, Dika menitipkan AM dan anaknya kepada Zulfadli. Usai Dika pergi belanja, nasib sial menimpa sang istri.

Zulfadli dengan sengaja mengunci pintu rumah kosnya. Pelaku menyalurkan nafsu bejatnya kepada AM di depan anak korban yang saat itu masih berusia 10 bulan.

Setelah memerkosa, Zulfadli mengancam korban agar tidak melapor kepada Dika. Kepada AM, Zulfadli berkata, "Kamu jangan ngomong sama suami kamu. Kalau ngomong, nanti tahu sendiri akibatnya".

"Pas suaminya pulang, habis belanja, dia (korban) antara mau cerita atau enggak. Kalau dia cerita, dia takut karena laki-laki ini ketika digambarkan oleh suaminya sendiri merupakan orang yang sadis. Jadi dia enggak cerita," imbuh Arifin.

Pemerkosaan kedua

Di lain kesempatan, tepatnya 1 Maret 2023, listrik di rumah kos yang dihuni AM dan Dika padam. Sebab, hunian tersebut menyabotase aliran listrik tanpa izin sehingga diputus oleh PLN.

Malam pertama listrik padam membuat AM dan Dika kelimpungan. Mereka tidak tega melihat buah hati menangis kegerahan.

"Buka pintu, nyamuk masuk. Enggak buka pintu, mereka kepanasan," kata Arifin.

Malam kedua, 2 Maret 2023, Dika tidak tahan lagi dan mengkhawatirkan kondisi anak. Alhasil, Dika menghubungi Zulfadli pada pukul 23.00 WIB.

Dika saat itu meminta rekomendasi rumah kos baru, bukan berniat menumpang di rumah kos pelaku. AM sebenarnya sudah enggan datang lagi ke sana, tetapi ia tidak punya pilihan lain.

Baca juga: Deret Keributan yang Dialami Petugas Dishub DKI Saat Gelar Razia Parkir Liar, Ada yang Digigit sampai Ditusuk

Setiba di rumah kos Zulfadli, Dika bergegas mencari hunian sementara bersama adik iparnya. AM saat itu ingin ikut, tetapi ditahan oleh pelaku.

"(Kata pelaku), 'Kamu ngapain sudah tengah malam bawa-bawa istri kamu?', 'Ya dia enggak berani tinggal di sini', 'Masa dia enggak berani tinggal sama saya di sini? Masa abang mau begitu sih. Sudah, jalan saja, enggak usah banyak tingkah'," ungkap Arifin menirukan percakapan Zulfadli dan Dika.

Saat Dika bersama adik iparnya mencari rumah kos, Zulfadli kembali memerkosa korban untuk kedua kalinya pada 3 Maret 2023 dini hari.

Pengakuan korban

Setelah satu jam lebih mencari rumah kos, Dika dan adik iparnya tiba di rumah kos Zulfadli. Dika langsung menanyakan keberadaan AM.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com