Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulfadli Diduga Kabur Setelah Ketahuan Perkosa Istri Adik Angkatnya di Rumah Kos Pademangan

Kompas.com - 11/05/2023, 11:37 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Zulfadli diduga melarikan diri setelah aksi bejatnya memerkosa AM (18) diketahui oleh suami korban alias adik angkatnya, Dika (26).

Pelarian Zulfadli diketahui AM dan Dika ketika mereka hendak melaporkan peristiwa ini ke Polsek Pademangan pada 3 Maret 2023 dini hari.

"Ditanya sama orang Polsek Pademangan. 'Siapa pelakunya?', 'ini orangnya pak'. Orang Polsek bilang, 'wah, ini sudah kambuhan, penjahat kambuhan, terkenal, baru keluar dari kasus narkoba'," ungkap kuasa hukum korban, Arifin, saat dikonfirmasi Kompas.com pada Selasa (9/5/2023).

Baca juga: Siasat Kakak Angkat 2 Kali Perkosa Istri Adiknya, Suami Korban Disuruh ke Warung dan Cari Rumah Kos

"Akhirnya orang itu (petugas polisi) sudah bawa pistol. 'Nanti kalau ada perlawanan, kita tembak saja kakinya'. Mereka datang ke tempat kos itu. Sampai di sana, sudah tidak ada. Dia (Zulfadli) bawa tas, melarikan diri pakai mobil," ucap Arifin lagi.

Karena Polsek Pademangan tidak memiliki Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), petugas polisi meminta mereka datang ke Polres Metro Jakarta Utara.

"Pagi harinya bikin laporan. Lalu dibawa visum di Rumah Sakit Tarakan," ungkap Arifin.

Laporan Dika dan AM terkait kasus pemerkosaan ini teregistrasi dengan nomor LP / B / 224 / III / 2023 / SPKT / Polres Metro Jakut / Polda Metro Jaya.

Sebagai informasi, pemerkosaan dilakukan Zulfadli di rumah kosnya, Jalan Budi Mulia, RT 011/RW 15, Pademangan Barat, Pademangan, Jakarta Utara.

Baca juga: Nasib Malang AM, Ikut Suami Merantau ke Jakarta Malah Diperkosa Kakak Angkat di Depan Anak

AM diperkosa Zulfadli sebanyak dua kali, yakni 20 Februari 2023 dan 2 Maret 2023. Bahkan, pada 20 Februari, korban diperkosa di depan bayinya yang saat itu masih berusia 10 bulan.

Siasat Zulfadli menyalurkan aksi bejatnya ini dengan memanfaatkan Dika saat pergi berbelanja dan ketika mencari rumah kos baru.

Zulfadli dan Dika pertama kali berkenalan 10 tahun lalu, Saat itu, Dika merantau dari Aceh ke Jakarta.

Di Ibu Kota, Dika bertemu dengan Zulfadli dan menjalin hubungan baik.

Saat berkenalan dengan Dika, Zulfadli mengaku sebagai polisi. Dika yang tidak mengetahui kehidupan pelaku langsung percaya setelah diperlihatkan kartu anggota polisi.

Baca juga: Pelaku yang Perkosa Adik Angkat di Dekat Bayinya Kabur, Ternyata Residivis dan Langganan Dipenjara

Karena sudah sangat percaya dan susah senang bersama di Jakarta, Dika menjadikan Zulfadli sebagai kakak angkatnya. Hal ini juga diketahui oleh orangtua Zulfadli.

Kemudian, Dika kembali ke Aceh dan menikah dengan AM. Kepada AM, Dika juga menceritakan hubungan kekerabatannya dengan Zulfadli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com