JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib nahas menimpa AM (18). Perempuan asal Lhokseumawe, Aceh, ini diperkosa kakak ipar angkatnya, Zulfadli.
Tindak pidana ini dilakukan Zulfadli di rumah kosnya, Jalan Budi Mulia, RT 011/RW 15, Pademangan Barat, Pademangan, Jakarta Utara.
AM diperkosa Zulfadli sebanyak dua kali, yakni 20 Februari 2023 dan 2 Maret 2023. Bahkan, pada 20 Februari, korban diperkosa di depan bayinya.
10 tahun yang lalu, suami AM yang bernama Dika merantau dari Aceh ke Jakarta. Di Ibu Kota, Dika bertemu dengan Zulfadli dan menjalin hubungan baik.
Saat berkenalan dengan Dika, Zulfadli mengaku sebagai polisi. Dika yang tidak mengetahui kehidupan pelaku langsung percaya setelah diperlihatkan kartu anggota polisi.
Baca juga: Ikut Suami Merantau ke Jakarta, Ibu di Pademangan Diperkosa Kakak Angkat di Samping Bayinya
Karena sudah sangat percaya dan susah senang bersama di Jakarta, Dika menjadikan Zulfadli sebagai kakak angkatnya. Hal ini juga diketahui oleh orangtua Zulfadli.
Kemudian, Dika kembali ke Aceh dan menikah dengan AM. Kepada AM, Dika juga menceritakan hubungan kekerabatannya dengan Zulfadli.
Bermodalkan nekat, Dika dan AM memutuskan untuk mengadu nasib di Jakarta dengan harapan meraup uang yang banyak.
Dika berpikir, Jakarta masih sama seperti 10 tahun yang lalu, yakni bisa bekerja dengan cara bertemu orang.
"Dengan modal pas-pasan, dengan modal minus, mereka berangkat ke Jakarta. Ketika itu, mereka sudah memiliki anak yang belum genap satu tahun," ungkap kuasa hukum korban, Arifin, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/5/2023).
Baca juga: Ibu di Pademangan Diperkosa Dua Kali oleh Kakak Angkat Suaminya, Salah Satunya di Depan Anak
Setiba di Jakarta, Dika langsung mencari rumah kos di kawasan Pademangan. Sebab, saat pertama kali merantau, Dika juga tinggal di kawasan itu.
Arifin mengatakan, rumah kos yang dipilih AM dan Dika terbilang tidak layak. Pasalnya, tiap rumah kos sekadar dibatasi dinding triplek.
"Bulan Januari 2023, datang lagi adik iparnya. Jadi, suaminya ini suruh adiknya berangkat ke Jakarta. Mereka bertiga sama bayi satu," ungkap Arifin.
Dika berpikir, tidak sopan jika ia tak bersilaturahmi dengan Zulfadli dan orangtua angkatnya. Saat memiliki waktu kosong, mereka akhirnya singgah ke tempat Zulfadli.
"Zulfadli waktu itu enggak ada di rumah. Ditelepon sama bapaknya, 'Ini Dika di rumah', 'Oh iya suruh tunggu ya, saya balik'. Padahal sudah malam," kata Arifin.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.