Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tapak Kaki Puluhan Biksu dari Thailand Menuju Candi Borobudur untuk Rayakan Waisak...

Kompas.com - 12/05/2023, 13:31 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sebanyak 32 biksu dari Thailand dan negara Asia lainnya melintas wilayah Bekasi dengan berjalan kaki untuk pergi merayakan Hari Raya Waisak di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Pengamatan Kompas.com pada Jumat (12/5/2023) siang, mereka melintasi Jalan Teuku Umar, Telaga Asih, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi atau yang biasa dikenal dengan Jalan Raya Pantura.

Mereka berbalut jubah biksu, sepasang sandal dan kaus kaki. Puluhan biksu itu berasal dari negara-negara di Asia Tenggara, seperti Thailand, Singapura, Malaysia, dan satu biksu dari Indonesia.

Baca juga: Deretan Artis yang Daftar Jadi Bacaleg DKI dari PAN, dari Opie Kumis sampai Mertua Vanessa Angel

Mereka berjalan pelan di sisi kiri jalan sambil membawa tas yang berisi pakaian jubah pengganti, makanan ringan, dan minuman.

Tak hanya itu, beberapa biksu juga membawa bendera ajaran Buddhisme, bendera Indonesia, dan bendera simbol umat Buddha.

Baju jubah biksu itu basah karena cucuran keringat akibat teriknya matahari di Bekasi.

Pemandangan puluhan biksu yang berjalan kaki itu menarik perhatian warga yang tinggal di sepanjang Jalur Pantura.

Sejumlah warga mengabadikan momen perjalanan puluhan biksu dengan gawainya masing-masing.

Biksu-biksu itu melempar senyum dan sesekali memberi gestur salam kepada warga yang melihat perjalanan mereka.

Baca juga: Peringati Waisak di Candi Borobudur, Puluhan Biksu yang Berjalan Kaki dari Thailand Tiba di Kota Bekasi

Perjalanan untuk merayakan Hari Raya Waisak

Ketua Yayasan Pancaran Tridharma Kota Bekasi Ronny Hermawan mengatakan, 32 orang biksu itu nantinya akan berjalan hingga ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah untuk merayakan Hari Suci Waisak.

"32 biksu atau bhante berjalan kaki dari Thailand, kemudian ke Malaysia, Singapura, dan ke Indonesia. Finishnya tanggal 4 Juni nanti saat Perayaan Waisak di Candi Borobudur," ucap Ronny di Kelenteng Hok Lay Kiong, Jumat pagi.

Ronny mengungkapkan, tujuan puluhan biksu berjalan kaki puluhan ribu kilometer adalah untuk perjalanan religi.

Mereka berjalan dari satu titik ke titik yang lain untuk membangun rasa persaudaraan dan perdamaian umat manusia di dunia.

Baca juga: Peringatan Waisak 2023 di Borobudur Bakal Diikuti Rombongan Biksu yang Berjalan dari Thailand

"Di Kota Bekasi misalnya, mereka bermalam di salah satu pondok meditasi, lalu jam 05.00 WIB langsung ke Wihara Buddha Dharma umtuk makan dan menyapa umat-umat Buddha," kata Ronny.

"Selesai makan pagi ini, lanjut ke Cikarang dengan berjalan kaki, terus istirahat, lanjut lagi, terus bermalam lagi di Karawang," tutur dia lagi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tiga Raperda Disahkan DPRD, Heru Budi Tekankan Sinergi Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Tiga Raperda Disahkan DPRD, Heru Budi Tekankan Sinergi Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Megapolitan
Sialnya Pemuda Tunarungu dan Tunawicara di Cakung, Dikeroyok 3 Pengamen gara-gara Tak Berikan Uang

Sialnya Pemuda Tunarungu dan Tunawicara di Cakung, Dikeroyok 3 Pengamen gara-gara Tak Berikan Uang

Megapolitan
Tarif Tol Pondok Aren-Ulujami Terbaru per 4 Desember 2023

Tarif Tol Pondok Aren-Ulujami Terbaru per 4 Desember 2023

Megapolitan
Periksa Firli, Polisi Tanyai soal Bukti Valas Rp 7,4 Miliar dan Aset-asetnya

Periksa Firli, Polisi Tanyai soal Bukti Valas Rp 7,4 Miliar dan Aset-asetnya

Megapolitan
Warga Depok Keluhkan KIS Tiba-tiba Non-aktif, Dinsos: Berobat Sebut NIK Saja

Warga Depok Keluhkan KIS Tiba-tiba Non-aktif, Dinsos: Berobat Sebut NIK Saja

Megapolitan
Polisi Gelar Olah TKP Gabungan di Lokasi Penemuan 4 Mayat Bocah di Jagakarsa

Polisi Gelar Olah TKP Gabungan di Lokasi Penemuan 4 Mayat Bocah di Jagakarsa

Megapolitan
4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Mayatnya Berjejer di Kasur

4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Mayatnya Berjejer di Kasur

Megapolitan
Selain Soal Bagi-bagi Susu di CFD, Bawaslu DKI Bakal Periksa Gibran soal Kampanyenya di Jakut

Selain Soal Bagi-bagi Susu di CFD, Bawaslu DKI Bakal Periksa Gibran soal Kampanyenya di Jakut

Megapolitan
Hujan Deras Sejak Sore, Jalan Dr Setiabudi Pamulang Terendam Banjir

Hujan Deras Sejak Sore, Jalan Dr Setiabudi Pamulang Terendam Banjir

Megapolitan
RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, Heru Budi: Saya Belum Baca...

RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, Heru Budi: Saya Belum Baca...

Megapolitan
Diguyur Hujan Deras, Lima Perumahan di Tangsel Kebanjiran

Diguyur Hujan Deras, Lima Perumahan di Tangsel Kebanjiran

Megapolitan
Pengamat: Pernyataan Aiman Seharusnya Jadi Kritik Biasa

Pengamat: Pernyataan Aiman Seharusnya Jadi Kritik Biasa

Megapolitan
4 Bocah Ditemukan Tewas di Kamar Kontrakan, Tetangga Cium Bau Tak Sedap

4 Bocah Ditemukan Tewas di Kamar Kontrakan, Tetangga Cium Bau Tak Sedap

Megapolitan
Dinsos Depok Minta Warga Tak Khawatir jika KIS Mendadak Tidak Aktif

Dinsos Depok Minta Warga Tak Khawatir jika KIS Mendadak Tidak Aktif

Megapolitan
KPU Jakarta Barat Izinkan Pendamping Tuntun 14.041 Penyandang Disabilitas Saat Pemilu

KPU Jakarta Barat Izinkan Pendamping Tuntun 14.041 Penyandang Disabilitas Saat Pemilu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com