JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan membuat 200 unit drainase vertikal guna mengantisipasi banjir dan genangan di wilayah.
Kepala Suku Dinas (Kasudin) Jakarta Selatan Santo mengatakan, drainase vertikal berbeda dengan sumur resapan yang pernah dibuat sebelumnya.
Bahkan, fungsi drainase vertikal dinilai lebih efektif dibanding sumur resapan.
"Ya (tingkat efektifitasnya) lumayan bisa 20 sampai 30 persen. Yang sudah saya contohkan di Jakarta Timur. Di Jalan Panjaitan yang tadinya banjir terus sekarang alhamdulillah (teratasi)," kata Santo saat dihubungi, Senin (15/5/2023).
Santo mengemukakan, 200 titik drainase vertikal itu direncanakan tersebar di 10 kecamatan di Jakarta Selatan.
Masing-masing kecamatan akan memiliki 20 drainase vertikal dengan target penyelesaian sampai dengan akhir Juni 2023.
Adapun lokasi pengerjaan pertama berada di wilayah Kecamatan Kebayoran Lama.
"Nanti saya minta ke para Kasatpel, lokasi-lokasi yang urgent kita utamakan, atau yang rawan-rawan terjadi genangan air kita dahulukan," ucap Santo.
Santo sebelumnya mengatakan, drainase vertikal ini memiliki kedalaman sekitar 20 hingga 25 meter per unit.
Baca juga: Penjelasan Pemprov DKI Soal Perbedaan Drainase Vertikal dan Sumur Resapan
Pengerjaan diawali dengan penggalian tanah sampai kedalaman tiga meter.
"Lalu dipasangi buis beton berdiameter satu meter. Tahap selanjutnya adalah tanah dibor sedalam sekitar 20 meter dengan menanam pipa sebesar 4 inci," ucap Santo.
"Drainase Vertikal model baru ini dilakukan supaya penanganan banjir dan genangan bisa lebih maksimal,” sambungnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.