Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Buah Heru Budi Turut Bungkam Saat Ditanya Evaluasi Kinerja Pj Gubernur DKI oleh Kemendagri

Kompas.com - 17/05/2023, 18:03 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja Heru Budi Hartono sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta rampung dievaluasi oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Rabu (17/5/2023) sore.

Saat dievaluasi, Heru Budi didampingi beberapa anak buahnya.

Beberapa di antaranya adalah Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta Afan, Asisten Pemerintahan Sekda DKI Jakarta Sigit Wijatmiko, dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Atika Nur Rahmania.

Baca juga: Jabatan Heru Budi Sebagai Pj Gubernur DKI Bakal Dievaluasi Kemendagri Hari Ini

Serupa dengan bosnya, anak buah Heru Budi justru bungkam ketika ditanya evaluasi kinerja Pj Gubernur DKI.

Ketika ditanya soal rincian hasil evaluasi kinerja Heru Budi, Joko Agus Setyono hanya tersenyum dan bungkam.

Ia langsung naik ke mobil dinasnya dan melambaikan tangannya kepada awak media melalui kaca pintu mobil dinasnya.

Afan pun demikian. Awak media sempat menghentikan langkah Afan untuk beberapa saat. Namun, ia enggan mengungkapkan hasil evaluasi kinerja Heru Budi.

Afan hanya menebarkan senyumnya kepada awak media.

Baca juga: Kinerjanya Dievaluasi Kemendagri, Heru Budi: Saya Paparan 72 Halaman

Hal serupa turut terjadi saat awak media bertanya kepada Atika Nur Rahmania serta Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta Sri Haryati.

Mereka langsung kabur menuju sebuah mobil berwarna hitam. Mobil tersebut lantas meninggalkan Gedung Inspektorat Jenderal Kemendagri.

Di satu sisi, saat ditanya hasil evaluasi kinerjanya sebagai Pj Gubernur DKI, Heru berkali-kali berdalih.

Ia lantas meminta awak media bertanya hasil evaluasi kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Baca juga: Heru Budi Minta Anak Buahnya Cari Alternatif Pendapatan dari Pajak Selain PKB

"Ya enggak gimana-gimana, saya kan yang dievaluasi, tanya Mendagri (soal hasil evaluasi)," ucap Heru di Gedung Inspektorat Jenderal Kemendagri, Rabu.

Ia kemudian mengaku hanya menerima beberapa saran terkait penanganan persoalan di Ibu Kota, yakni penanganan kemacetan, peningkatan transportasi umum.

Lalu, pelayanan publik serta pelayanan rumah sakit.

Saat ditanya lebih lanjut soal rincian hasil evaluasinya, Heru justru mengaku dia lupa.

Eks Wali Kota Jakarta Utara itu lalu mengaku dia memaparkan kinerjanya yang tercantum dalam 72 lembar ke Kemendagri.

Dengan demikian, hingga kini, masih tak diketahui detail hasil evaluasi Heru Budi sebagai Pj Gubernur DKI.

Baca juga: Heru Budi Ingin Jakarta Tetap Eksis meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

"(Hasil evaluasi) lupa, saya paparan 72 halaman. Tanya ke beliau (Kemendagri) dong, kan saya yang menjelaskan," tutur Heru.

Untuk diketahui, Heru Budi menjabat Pj Gubernur DKI Jakarta sejak 17 Oktober 2022.

Dengan demikian, Heru Budi telah menjadi Pj Gubernur DKI selama 7 bulan.

Sebagai Pj Gubernur, Heru Budi seharusnya dievaluasi 3 bulan satu kali oleh Kemendagri.

Mendagri Tito Karnavian sebelumnya mengatakan, kinerja Heru bakal dievaluasi per tiga bulan selama menjabat sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta.

Baca juga: Komisi D DPRD DKI Minta Anak Buah Heru Budi Inisiatif Perbaiki Jalan Tanpa Tunggu Laporan Warga

Heru belum tentu akan menjabat hingga 2024, tahun digelarnya Pilkada DKI Jakarta untuk memilih gubernur dan wakil gubernur, karena seorang penjabat kepala daerah dipilih untuk melaksanakan tugas per satu tahun.

“Kami nanti akan evaluasi per tiga bulan. Setelah satu tahun, bisa diteruskan oleh orang yang sama atau orang yang berbeda tergantung dari hasil evaluasi,” ucap Tito.

Tito berharap amanah yang diemban Heru bisa dijalankan dengan baik dan amanah.

Terlebih, Heru juga sempat berkiprah cukup lama di Pemprov DKI Jakarta, sebelum menjadi Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) selama lima tahun dan kini kembali ke Balai Kota DKI.

“Kepercayaan dari pimpinan negara, pemerintah, saya harapkan dapat menjalankan tugas sebaik-baiknya,” kata Tito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com