Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ramahnya Akses ke Stasiun Tanjung Barat: Akses Sempit dan Anak Tangga Curam

Kompas.com - 17/05/2023, 17:07 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Stasiun kereta rel listrik (KRL) di Tanjung Barat, Jakarta Selatan, turut menjadi salah satu fasilitas publik yang dikeluhkan oleh masyarakat.

Akses menuju stasiun yang terhubung dengan jembatan penyeberangan orang (JPO) itu tidak dilengkapi fasilitas pendukung seperti lift ataupun eskalator.

Sebagai pengguna KRL, Nuri (28) selalu merasa kelelahan setiap kali ingin menumpang kereta.

Baca juga: Setiap Hari Lansia Kesulitan Naik Tangga Stasiun Cakung, Ini Terlalu Curam...

Selain jarak anak tangga yang curam, Nuri juga kesulitan setiap kali membawa kedua buah hatinya naik KRL.

"Bayangkan, bagaimana repotnya bawa anak-anak setiap kali mau naik KRL. Sudah ngos-ngosan, berbahaya pula," ucap Nuri kepada Kompas.com, Rabu (17/5/2023).

Pengalaman serupa juga dirasakan oleh Yanuar (34). Karyawan swasta ini merasa terganggu setiap kali menuju Stasiun Tanjung Barat dari arah AEON Mall karena aksesnya sempit.

"Untuk masuk ke sana, tangganya sempit. Terkadang, ketika saya buru-buru, ada penumpang datang dari arah dari atas (JPO) dan jadinya tersendat," ucap Yanuar.

Baca juga: Lelahnya Naik Tangga di Stasiun Cakung, Anak Muda Saja sampai Ngos-ngosan...

Yanuar juga menyebut hal serupa bahwa anak tangga JPO menuju stasiun cukup curam. Ia sering membayangkan kesulitan yang mungkin dirasakan bagi lansia atau pun ibu hamil jika ingin naik KRL.

"Belum lagi, lorong JPO banyak orang jualan, misalnya penjual tisu, pulpen, kaos kaki, lanyard, itu semakin mempersempit akses pejalan kaki," ucap dia.

Karena tak nyamannya akses menuju Stasiun Tanjung Barat, Yanuar lebih memilih untuk naik KRL dari Stasiun Pasar Minggu yang jauh lebih ramah pengguna.

Menurut dia, anak tangga di stasiun tersebut cukup nyaman dan tidak curam. Masyarakat yang ingin masuk stasiun juga tidak perlu naik tangga karena tidak ada JPO.

"Anak tangga itu hanya untuk masuk ke peron, namun ketinggian anak tangganya jauh lebih nyaman dibandingkan Stasiun Tanjung Barat," ucap Yanuar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com