JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Panitia Lebaran Betawi, Beky Mardani mengatakan, ada sedikit perbedaan dalam kegiatan Lebaran Betawi 2023 yang digelar di Monas, Jakarta Pusat, dari tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini karena adanya perbatasan pemanfaatan di sekitaran cagar budaya.
"Kalau kita lihat perbedaan dari tahun yang dulu tentu saja berbeda. Kenapa? Tahun ini setelah kosong tiga tahun itu tahun ini ditempatnya disini yang ternyata ada regulasi pembatasan pemanfaatan kawasan Monas," ujar Beky di Monas, Sabtu (20/5/2023).
Baca juga: Hari Pertama Lebaran Betawi 2023, Monas Bertabur Kesenian Khas Betawi
Beky mengatakan, Lebaran Betawi kali ini tak ada kegiatan bazar karena adanya larangan kegiatan berlebih. Sedangkan warga antusias menghadiri acara tersebut.
"Aturan tidak boleh. Kedua, tentu saja antusias masyarakat cukup tinggi sejak Sabtu pagi mulai jam 8 pagi, makin sore makin banyak yang hadir akan datang melihat," kata Beky.
"Masyarakat kita haus akan hiburan. Makna Lebaran Betawi kalau kita lihat memiliki tiga makna besar. Bagi masyarakat betawi, Lebaran adalah bentuk rasa syukur setelah melalui satu bulan berpuasa," sambung dia.
Untuk diketahui, Lebaran Betawi digelar di Monas, Jakarta Pusat, selama dua hari pada Sabtu (20/5/2023) dan Minggu.
Baca juga: Rangkaian Acara Lebaran Betawi 2023 di Monas, Ada Layar Tancap dan Parade Budaya
Lebaran Betawi 2023 ini mengusung tema 'Betawi Kompak, Jakarta Sukses, Indonesia Maju'.
Acara ini akan menampilkan berbagai atraksi budaya khas Betawi dan akan menjadi ajang silaturahmi antarwarga Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.