JAKARTA, KOMPAS.com - Paian Siahaan masih ingat betul sifat anaknya, Ucok Munandar Siahaan, yang suka menolong teman-temannya yang menjadi korban pemalakan.
Semasa sekolah, aktivis 1998 itu bisa dibilang anak yang sadar akan apa pun yang terjadi dengan kawannya.
"Dulu kan sering terjadi ya pemalakan. Kalau ada teman yang dipalak, Ucok selalu langsung pasang badan," ucap Paian kepada Kompas.com di kediamannya, Beji, Depok, Senin (22/5/2023).
Ia melanjutkan, anak keduanya itu juga pernah ditangkap polisi karena terlibat pertengkaran dengan orang-orang dari luar sekolah.
Baca juga: Ayah Ucok Siahaan Mengenang Anaknya, Aktivis 1998 yang Selalu Dapat Peringkat dan Penuh Perhatian
Ini terjadi saat Paian sekeluarga masih tinggal di Jakarta. Kala itu, Ucok sedang berada di sebuah halte bus untuk berangkat ke suatu tempat.
Lalu, ada orang-orang yang menghampiri untuk memalak teman Ucok yang sedang bersamanya.
"Ucok berantem sama orang-orang dari luar sekolahnya. Akhirnya dia ditangkap dan dibawa ke kantor polisi," tutur Paian.
Pada malam hari, saat Paian tiba dari kantor, Ucok masih belum pulang.
Ia pun langsung mencari-cari dan mendapat informasi bahwa Ucok ditangkap polisi karena diduga terlibat tawuran.
Paian langsung menghampiri kantor polisi itu. Di sana, ia melihat sebuah ruangan berisi anak-anak muda yang tengah duduk berjejer.
Baca juga: Ucok Aktivis 98 di Mata Ayah: Selalu Memperhatikan Hal-hal Kecil, Menyiapkan Teh Manis untuk Ibu
"Saya bilang, salah satu yang ditangkap adalah anak saya. Kemudian Ucok dipanggil untuk diberi pengarahan supaya jangan berantem lagi. Dia berantem karena belain temannya yang dipalak," pungkas Paian.
Semasa era Orde Baru, Soeharto melakukan segala cara untuk mempertahankan kuasanya.
Ia meredam segala kritik yang ditujukan, bahkan dengan lewat cara kekerasan. Sejumlah aktivis diculik.
Beberapa dilepaskan, namun sebagian tak pernah kembali hingga kini.
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mencatat, terdapat 23 orang telah dihilangkan oleh negara.
Baca juga: Mengenang Ucok, Aktivis 98 yang Gemar Main Bulutangkis dan Bernyanyi untuk Lepas Penat...
Dari angka penculikan tersebut, satu orang dinyatakan meninggal, yaitu Leonardus Gilang, sembilan orang dilepaskan, dan 13 lainnya masih menghilang sampai saat ini.
Dari 13 aktivis yang statusnya masih sebagai orang hilang, salah satunya adalah Ucok Munandar Siahaan.
Menurut kesaksian seorang temannya dan Paian, Ucok diculik beberapa hari sebelum ulang tahunnya dan dilaporkan terakhir terlihat pada 10 Mei 1998 sekitar pukul 20.00 WIB.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.