JAKARTA, KOMPAS.com - Boy Hendy (53), salah satu pemilik ruko di Pluit menolak dituding mencaplok bahu jalan dan saluran air untuk kepentingan pribadi.
Menurut Hendy, area yang disebut melanggar izin mendirikan bangunan merupakan pekarangan yang berada di depan ruko dan dia merenovasinya dengan meninggikan permukaan pekarangan.
"Enggak (mencaplok). Tapi meninggikan pekarangan yang ada di depan ruko," kata Hendy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/5/2023).
Ia mengaku sudah menyewa ruko di Blok Z4 Utara Nomor 20 itu dari PT Jakarta Propertindo atau Jakpro sejak 2002 lalu.
Setelah menyewa ruko untuk beberapa waktu, Hendy memutuskan untuk meninggikan permukaan pekarangan di depan ruko agar sejajar dengan bangunan ruko yang dia tempati.
Baca juga: Saat Pemilik Ruko di Pluit Merasa Dapat Izin dari Jakpro untuk Caplok Saluran Air dan Bahu Jalan…
Saat ditanya mengapa melakukan itu, Hendy mengaku karena dia tak ingin kebanjiran.
"Rumah saya di Pluit sana waktu itu banjir sampai 8 meter. Akibatnya, dua anjing peliharaan saya mati. Makanya saya tinggikan. Ini saja saya punya listrik enggak ada yang di bawah, di atas semua," ucap Hendy.
Sebagai penyewa ruko, Hendy mengaku sudah mengantongi izin dari Jakpro. Dia ketika itu meminta izin kepada pihak Jakpro melalui sambungan telepon.
"Ya pasti (minta izin). Kan dia yang punya lahan. Ya kalau dia (Jakpro) enggak suka, pasti bilang, 'Ini kamu langgar'," ungkap Hendy.
Baca juga: Tolak Permintaan Pemilik Ruko di Pluit Tunda Pembongkaran, Heru Budi: Tidak, Tetap Besok!
"(Jakpro) ya sudah, enggak apa-apa, silakan. Ya habis, kalau kita melanggar, pasti ditegur. 'Oh iya, kamu enggak boleh begini, melanggar'. Pemerintah juga harus (menegur), 'Kamu enggak boleh naikkan'. Jangan (saat dulu diizinkan), sekarang diobok-obok kitanya," tuturnya lagi.
Selama masa sewa sampai akhirnya membeli ruko pada 2021, Hendy mengaku tidak pernah mendapat teguran, baik secara tertulis maupun lisan dari Jakpro, berkait meninggikan permukaan pekarangan agar tak kebanjiran.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara memberikan waktu selama 4 hari mulai Jumat (19/5/2023) hingga Selasa (23/5/2023) untuk membongkar secara mandiri area yang mencaplok bahu jalan dan menutup saluran air.
Jika tidak diindahkan, Pemkot Jakarta Utara melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) akan membongkar paksa area ruko yang melanggar izin mendirikan bangunan dan saluran air pada Rabu (24/5/2023).
Sebelum pembongkaran ini, terhitung ada 4 ruko yang membongkar secara mandiri. Tetapi, itu hanya sekadar dudukan genset, keramik, hingga tembok yang berdiri di atas area ruko yang melanggar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.