Orang yang biasa menagih progres pembebasan lahan adalah Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra Atmawidjaja.
"Kan malu, (pemerintah) pusat menagih melulu. Ditagih terus setiap hari ketemu Pak Endra," ungkap Heru.
Baca juga: Heru Budi Sebut 59 Bangunan Liar Digusur demi Proyek Sodetan Ciliwung
Demi melancarkan proyek pembangungan Sodetan Kali Ciliwung, terdapat 59 bangunan liar yang digusur.
Bangunan liar berjenis semipermanen itu terletak di jalur keluarnya air (outlet) Sodetan Ciliwung, daerah Kebon Nanas, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara.
"Ada 59 (bangunan digusur). Kurang dari 4.000 meter persegi (lahan yang dibebaskan)," terang Heru.
Heru mengatakan, penghuni bangunan liar yang punya KTP DKI Jakarta direlokasi ke rumah susun. Sementara itu, warga yang tidak punya KTP DKI difasilitasi untuk pulang ke kampung halamannya.
Heru melanjutkan, proses pembebasan lahan adalah penyebab proyek tersebut mangkrak selama enam tahun.
"Karena memang pertama di sini ada hunian (liar). Lalu kedua, ada bagian yang area SIPPT (surat izin penunjukan penggunaan tanah) Trisakti. Tapi, Trisakti sudah mau menyerahkan kewajibannya. Wali Kota yang membantu menyelesaikan," kata Heru.
Baca juga: Berfungsi Atasi Banjir Jakarta, Sodetan Ciliwung Ditargetkan Beroperasi Juni 2023
Sementara itu, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S Atmawidjaja, menyampaikan bahwa Sodetan Kali Ciliwung ditargetkan beroperasi pada Juni 2023.
"Mudah-mudahan bulan Juni ya selesai, iya (beroperasi)," kata Endra beberapa waktu lalu.
Pembangunan Sodetan Ciliwung sampai saat ini masih terus berjalan. Pada pertengahan Maret 2023, proyek ini sudah mencapai 80 persen.
Sebagai informasi, pembangunan Sodetan Kali Ciliwung merupakan program yang terdiri dari pembangunan jalur masuknya air (inlet) dan pembangunan jalur keluarnya air (outlet) untuk disalurkan ke Kanal Banjir Timur.
Sodetan Kali Ciliwung membentang dari inlet di Bidara Cina dan outlet di Kebon Nanas, Jakarta Timur. Sodetan Kali Ciliwung disebut mampu mengurangi 60 meter kubik air per detik.
Sodetan Ciliwung kemudian ditargetkan rampung pada April 2023. Namun, hingga kini, proyek itu masih dalam tahap pengerjaan.
Sodetan Ciliwung nantinya berfungsi mengalirkan sebagian air dari Ciliwung ke KBT saat debit air tinggi.
Dengan demikian, tidak semua air Ciliwung mengalir ke daerah hilir dan meluap ke permukiman warga.
(Penulis: Muhammad Isa Bustomi, Muhammad Naufal | Editor: Nursita Sari, Ihsanuddin, Irfan Maullana).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.