Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perasaan Paian Campur Aduk Mencari Ucok: "Benar-benar Hilang Kabar..."

Kompas.com - 24/05/2023, 16:10 WIB
Nabilla Ramadhian,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Paian Siahaan tidak pernah lelah mencari anaknya, Ucok Munandar Siahaan. 

Sang anak adalah salah satu korban penculikan alias penghilangan paksa pada Mei 1998.

"Sepanjang pencarian, kekhawatiran selalu ada. Kata 'jangan-jangan' juga selalu muncul," ucap ayah dari aktivis 1998 itu di Beji, Depok, Senin (22/5/2023).

Kata 'jangan-jangan' itu mengiringi prasangka soal keadaan anaknya. Apakah masih hidup atau sudah tiada.

Baca juga: Keluarga Tak Pernah Tahu Ucok Siahaan Ikut Demo Soeharto...

Orangtua Ucok punya kekhawatiran anaknya diculik dan dibuang ke suatu tempat berlokasi jauh.

Meski demikian, kekhawatiran itu seringkali terpaksa dikesampingkan. 

Rasa semangat bercampur penasaran dan rindu menjadi satu dalam pencarian Ucok yang dinyatakan hilang sejak 10 Mei 1998.

Campur aduk perasaan itu sampai-sampai memengaruhi kondisi fisik mereka.

"Akhirnya, sempat istri saya mengalami tifus karena makan enggak teratur dan pikiran susah. Setelah beberapa hari, dia diopname," ungkap Paian.

Setelah sehat, pencarian dilanjutkan kembali. Namun, pencarian tetap tidak membuahkan hasil.

Baca juga: Detik-detik Aktivis 98 Ucok Siahaan Menghilang Tanpa Jejak

Meski sudah dibantu oleh saudara dan teman-teman kuliah Ucok, serta banyak instansi mencakup KontraS dan Komnas HAM, Ucok masih belum ditemukan hingga hari ini.

"Sampai sekarang benar-benar enggak ada titik terang soal keberadaan Ucok," ucap Paian.

"Sejauh ini juga enggak ada yang mengaku-ngaku pernah melihat Ucok, benar-benar hilang kabar," sambung dia.

Semasa era Orde Baru, Soeharto melakukan segala cara untuk mempertahankan kuasanya.

Ia meredam segala kritik yang ditujukan, bahkan dengan lewat cara kekerasan. Sejumlah aktivis diculik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com