"Dia bilang 'Bu ini dari perusahaan biar cepet aja bu prosesnya tolong diterima.' Terus aku jawab 'ini apa-apaan? Enggak sopan. Anda harus mikirin anak tiga kami, pokoknya nanti kita ngobrol-ngobrol sama pengacara saya'," kata Tsalisa menirukan percakapannya kala itu.
Dengan tegas Tsalisa menolak uang tersebut lantaran ia masih memiliki tiga buah hati yang masih kecil.
Tsalisa menyebut, uang Rp 10 juta tersebut justru dibawa kabur oleh ayah Sukron.
"Jadi perusahaan enggak datang dengan pemilik perusahaannya ke rumah, tapi ngutus orang. Ternyata sama si ayahnya sukron (uang) dibawa kabur selepas aku bilang 'udah bawa Rp 10 jutanya aku pengin ngobrol di polisi'," ujarnya.
Baca juga: Polisi Koordinasi dengan KAI soal Banyaknya Perlintasan Liar yang Rawan Kecelakaan
Tsalisa menuturkan, sampai saat ini Sukron belum diketahui keberadaannya.
Padahal, dia telah melaporkan kejadian yang menewaskan suaminya ke Polres Metro Jakarta Barat pada 25 April 2023.
"Tapi ternyata di perjalanan si Sukron seperti itu, enggak bisa dihubungi. Panggilan ke 1, 2, 3 hingga keluarnya surat DPO pun sampai sekarang polisi tidak dapat menemukan si Sukron," ungkap Tsalisa.
"Jadi Sukron sama sekali tidak ditahan oleh polisi karena polisi ngiranya Sukron kooperatif mau ke rumah, terus mau bantuin korban karena dia nganterin ke rumah sakit," lanjut Tsalisa.
Lebih lanjut, Tsalisa ingin Sukron bertanggung jawab atas kasus kecelakaan yang membuat suaminya tewas.
"Aku cuma pengin sopirnya ketemu aja dulu, terus diproses hukum, terus bisa ke pengadilan. Aku berharap banget aku bisa mendapatkan hak-hak aku, ganti rugilah dengan adil, dengan bijak," pungkas Tsalisa.
(Penulis: Zintan Prihatini | Editor: Ihsanuddin, Nursita Sari).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.