Menurut Riang, pembongkaran conblock dan beton yang menutup saluran air di depan kantornya berbeda kondisi dengan ruko milik Very yang saluran airnya diuruk puing dan beton untuk menghilangkan jejak pernah ada saluran air di sana.
"Sedangkan di depan ruko saya masih terlihat saluran airnya masih baik dan tidak ada penimbunan puing ataupun sampah," ucap Riang.
Karena itu, Riang mengimbau kepada para pemilik ruko yang melanggar aturan untuk lebih fokus pada pokok permasalahan.
"Seharusnya kita fokus kepada pokok permasalahan, bukan malah mencari-cari kesalahan yang tidak saya perbuat," kata Riang.
"Karena, semakin pemilik ruko yang melanggar itu menyerang saya, maka makin terlihat kebodohan dan kelicikannya," sambungnya.
Baca juga: Cekcok Kembali Terjadi di Ruko Pluit, Ketua RT Riang Prasetya Naik Pitam!
Keributan sempat terjadi saat Riang berdiskusi dengan salah satu tokoh masyarakat terkait pelanggaran deretan ruko yang mencaplok saluran air dan badan jalan.
Riang dan orang itu saling melontarkan kata umpatan sehingga keadaan menjadi serius dan tegang.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah orang yang berada di lokasi sempat memisahkan keributan ini.
Hanya saja, situasi sulit terkendali karena Riang dan orang yang berdebat dengannya sama-sama sudah naik pitam.
"Ngomong yang sopan lu! Lu jadi RT jangan sok jagoan lu!" ujar seorang yang menggunakan kaos berwana biru sambil menunjukkan dengan jari telunjuk ke arah Riang.
"Lu diam! Lu diam!" timpal Riang.
Walau begitu, kontak fisik tidak terjadi. Namun, salah satu di antara mereka sempat saling tunjuk.
Baca juga: Semakin Panasnya Polemik Pencaplokan Bahu Jalan di Pluit, Ketua RT Riang sampai Naik Pitam
Secara terpisah, Riang menjelaskan keributan ini terjadi setelah Riang dan salah satu tokoh masyarakat tersebut berdiskusi tentang pelanggaran deretan ruko di Blok Z4 Utara dan Blok Z8 Selatan.
"Datang satu atau dua orang yang memang saya tidak tahu jelas siapa namanya, tapi saya tahu itu muka dan itu bagian dari warga, meskipun bukan lingkungan saya. Dia ngotot ke saya, seakan-akan meng-counter. Tetapi, dengan kata yang kasar. Itu yang saya tidak terima," ujar Riang.
(Penulis: Baharudin Al Farisi | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Irfan Maullana, Ihsanuddin, Larissa Huda, Jessi Carina).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.