Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAM Jaya Kirim Air Bersih 10 Truk ke Rusun Marunda Tiap Hari, tetapi Masih Jauh dari Cukup

Kompas.com - 31/05/2023, 20:35 WIB
Rizky Syahrial,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (Rusun) II Marunda Jakarta Utara, Uye Yayat Dimiati mengatakan, selama pembangunan proyek penampungan air bersih, PAM Jaya terus mengirimkan bantuan mobil air untuk warga rusun.

Sebanyak 10 truk air dikirim setiap hari untuk warga rusun.

"Nah menunggu pembangunan ini, air akan diberikan bantuan dari PAM Jaya berupa tambahan dari mobil air," ujar dia saat ditemui Kompas.com, Selasa (30/5/2023).

"Itu setiap hari dikirim 10 truk air langsung masuk ke rusun," kata dia.

Menurut Uye, satu truk air memuat sekitar empat meter kubik air. Namun, jumlah itu tidak dapat memenuhi kebutuhan Ground Water Tank (GWT) milik rusun, yang memuat sebanyak 350 meter kubik air per GWT.

Baca juga: PAM Jaya Disebut Tengah Bangun Penampungan Air Bersih Khusus untuk Warga Rusunawa Marunda

Diketahui, terdapat tujuh GWT yang ada di Rusunawa Marunda.

"Tapi masuk ke dalam GWT kami, satu tengki ini isinya empat meter kubik, kalau 10 mobil 40 meter kubik. Kami punya GWT satunya itu 350 meter kubik. Dibutuhkan untuk 29 gedung," jelas Uye.

"Berarti kalau 10 tengki itu kan berapa centimeter saja terisinya. Nah itu berbagi ke warga," kata Uye.

Menurut Uye, bantuan itu masih sangat kurang untuk penghuni rusun. Pasalnya, tidak semua GWT dapat terisi penuh.

"Karena debit air kurang, tidak semua GWT lancar, terisi penuh. Misalnya pipa ada yang naik, rata maupun turun, pasti turun duluan yang akan terisi. Beda kalau debet air sedang besar ya," jelas Uye.

Baca juga: Ada 29 Blok di Rusunawa Marunda, Hanya Blok D yang Tak Alami Krisis Air

Uye menjelaskan mengapa blok D rusun ini masih termasuk lancar. Air mengalir melalui pipa GWT yang rendah menuju langsung ke arah blok D.

Sedangkan yang mengalami krisis air parah ada di kawasan blok B rusun ini.

"Nah karena ini kurang, air mengalir ke pipa GWT yang rendah. Makanya di sini agak lancar. Termasuk di sini, C sebagian dan A sebagian. Yang parah di kluster B itu kurang dan jarang dapat air," ucap dia.

Sebelumnya, Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (Rusun) II Marunda Jakarta Utara, Uye Yayat Dimiati mengatakan, PAM Jaya tengah berkomunikasi dengan warga Rusunawa Marunda, Jakarta Utara untuk membangun penampungan air bersih.

Hal itu untuk mengatasi adanya krisis air di kawasan Rusunawa Marunda ini.

Baca juga: Beli Pompa Air Sendiri, Warga Rusun Marunda Pakai Bahan Bakar Gas Elpiji agar Hemat

Kata Uye, PAM Jaya berencana penampungan air di sebelah Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda. Air di penampungan itu didistribusikan dari Waduk Jatiluhur.

"Untuk mengatasi hal ini di sebelah STIP ada proyek PAM Jaya, nanti dibangun untuk tempat penampungan. Shelter di situ baru masuk ke rusun," kata dia saat ditemui Kompas.com, Selasa (30/5/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com