DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok Abdul Rahman menargetkan pengangkutan sampah yang menggunung di tempat pembuangan sampah (TPS) Pasar Kemiri Muka bakal selesai dua minggu ke depan.
Target tersebut dibuat dengan mempertimbangkan jadwal pengangkutan sampah di TPS lain.
"Insya Allah, dalam waktu dua minggu bisa nol, dalam arti bisa habis (bersih) untuk sampah di TPS Pasar Kemiri ya," kata Abdul saat dihubungi, Jumat (2/6/2023).
Dalam penanganan awal, DLHK sudah mengerahkan sembilan tronton untuk mengangkut sampah-sampah yang menumpuk di sana pada Rabu (31/5/2023).
Baca juga: DLHK: Gunungan Sampah di TPS Pasar Kemiri Muka Setara Kapasitas 30 Tronton
Namun, langkah tersebut justru membuat TPS yang berada di wilayah lain tak tertangani oleh petugas DLHK.
Oleh karena itu, Abdul mengatakan, pengangkutan gunungan sampah di TPS Pasar Kemiri Muka dilakukan secara simultan dengan TPS di wilayah lain.
"Kalau saya menerapkan opsi seperti kemarin lagi (mengerahkan sembilan tronton dalam sehari) itu pasti akan menganggu TPS di Jalan Jawa dan wilayah lain," kata Abdul.
"Kan kami harus mengerahkan sembilan tronton yang kami punya. Jadi, makanya itu kami juga mengendalikan itu," tambah dia.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok memperkirakan, volume sampah yang menggunung di TPS Pasar Kemiri Muka setara dengan kapasitas 30 tronton.
Baca juga: Cegah Sampah Menumpuk Lagi, Pedagang Larang Warga Luar Buang Sampah TPS Pasar Kemiri Muka
Gunungan sampah itu muncul diduga karena ada sampah-sampah yang berasal dari luar lingkungan pasar.
Padahal, TPS itu mestinya hanya untuk menampung sampah dari pedagang Pasar Kemiri Muka dan enam RW di sekitar pasar, yakni RW 10, RW 16, RW 06, RW 13, RW 07, dan RW 15.
Selain itu, masalah sampah longsor di TPA Cipayung menyebabkan petugas DLHK tak optimal mengangkut sampah di TPS Pasar Kemiri Muka.
Sebab, petugas DLHK fokus menangani persoalan sampah di TPA Cipayung terlebih dahulu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.