Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Penyandang Disabilitas Dilarang Pakai Kursi Roda Dalam Masjid di Pasar Minggu

Kompas.com - 04/06/2023, 05:50 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Viral di media sosial TikTok seorang ibu dengan akun @basufamily, menceritakan, putranya yang merupakan penyandang disabilitas dilarang masuk ke area dalam masjid untuk shalat Jumat karena menggunakan kursi roda.

Dalam videonya, pemilik akun bernama Octorina Basushanti mengatakan, peristiwa itu terjadi di Masjid Al Muslimin di Kompleks TNI AL, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Kepada Kompas.com, Octorina mengatakan, Drumas (20), putranya, diingatkan oleh petugas masjid untuk tidak shalat di area dalam.

Baca juga: Berikut Lokasi dan Syarat Penukaran Tiket Elektronik Formula E 2023 Jakarta Hari Kedua

"Waktu mau masuk dengan kursi rodanya Drumas diingatkan oleh petugas masjid bahwa kursi roda tidak diperkenankan untuk masuk dan dipersilakan untuk shalat di space luar dari masjid," ujar Octorina saat ditemui di kediamannya, Sabtu (3/6/2023).

Suami Octorina yang kala itu ikut shalat bersama anaknya lantas mempertanyakan kepada pihak masjid.

Sebab, selama 15 tahun ke belakang Drumas selalu diperbolehkan untuk shalat di area dalam.

"Papanya nanya 'kenapa?' (Dijawab) 'ya karena ini enggak boleh, ada komplain dari salah satu jemaah mempertanyakan apakah itu (kursi roda) tidak najis," jelas dia.

Alhasil, Drumas dan sang ayah shalat Jumat di pelataran masjid.

Baca juga: Ganjar Cerita soal Disabilitas dari Pangandaran yang Datang ke Rumahnya di Semarang dengan Sepeda Motor

Mendengar hal itu, Octorina lantas meminta penjelasan kepada pihak Masjid Al Muslimin dengan mengutus karyawannya.

Dia ingin ada solusi yang diberikan pengurus kepada anaknya yang berkebutuhan khusus.

Lantaran hingga malam karyawan Octorina belum bertemu dengan pengurus masjid, ia akhirnya memutuskan untuk kembali.

"Ceritanya sampai di situ, terus saya membagikan VT itu semata-mata karena saya berusaha untuk mendapatkan perhatian, solusi dan kalau bisa difasilitasi oleh semua masjid se-Indonesia untuk penyandang disabilitas," ungkap Octorina.

"Karena menurut saya memang minoritas, tapi mereka juga berhak untuk nyaman, aman, enak untuk beribadah di rumah ibadat. Kebetulan Drumas muslim sehingga di masjid," lanjut dia.

Baca juga: Disebut Salah Tafsir Data Saat Bandingkan Pembangunan Jalan, Anies: Cek Saja yang Benar Mana

Octorina menegaskan, video yang dibagikannya melalui media sosial tak bermaksud untuk menyerang pihak mana pun.

Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai terapis ini hanya ingin penyandang disabilitas seperti anaknya bisa mendapatkan fasilitas layak di tempat umum.

Selama shalat di masjid tersebut, itulah pertama kalinya Drumas dilarang masuk ke area dalam menggunakan kursi roda.

"Walaupun Drumas tidak setiap hari ke masjid, masuk kursi rodanya mungkin bisa dihitung dengan jari tapi selama ini enggak apa-apa. Tidak ada apa-apa, bahkan mendapat banyak bantuan," ucap Octorina.

Baca juga: Bus Kecelakaan di Tol Jakarta-Tangerang, Seorang WN China Tewas di Lokasi

Diselesaikan dengan damai

Terkini, Octorina dan suaminya telah bertemu dengan pihak Masjid Al Muslimin yang digelar pada Sabtu sore.

Kepada Octorina, pengurus masjid menyatakan larangan kursi roda masuk ke dalam masjid adalah bentuk antisipasi najis yang bisa mengotori tempat ibadah tersebut.

"Intinya adalah pengurus masjid sudah memberi penjelasan ke kami bahwa itu adalah bentuk kehati-hatian dari najis," imbuh dia.

Dalam pertemuan itu, kata Octorina, pengurus masjid juga sepakat menyediakan kursi roda khusus yang bisa digunakan anaknya di dalam masjid.

"Bersedia atau akan menyediakan kursi roda pengganti, tongkat, dan tempat duduk yang tidak di space khusus. Bisa di mana saja tapi memang menjadi inventaris masjid," tutur dia.

Baca juga: Anies Puji Home Industry Pencetak Tiket Formula E: Dibuat di Rumah, tapi Hasilnya Kelas Dunia

Kompas.com telah berupaya menemui pengurus masjid, tetapi mereka enggan berkomentar terkait peristiwa ini.

Sementara itu, berkaca dari kasus yang dialaminya, Octorina berharap tersedia fasilitas umum yang ramah disabilitas. Terlebih, bagi Drumas, kursi roda bagaikan "tubuhnya" sendiri.

"Kami tidak minta dikasihani, kami minta dikasihi. Tanda kasih dari berbagai pihak akan membuat penyandang disabilitas dan keluarga teringatkan untuk menjalani kehidupan yang memang mau atau tidak mau sebagai individu minoritas," papar Octorina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Kardus, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Kardus, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com