Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjawab Komplain Limbah Tinja di Aliran Kali Irigasi dengan "Zero BABS"

Kompas.com - 06/06/2023, 20:50 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aroma tidak sedap sesekali tercium warga yang tinggal dekat Kali Irigasi di Jalan Tambun Rengas, RT 001/RW 08, Kelurahan Ujung Menteng, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Aroma itu berasal dari limbah tinja yang dibuang 26 bangunan di bantaran kali yang mengalir sejauh sekitar 5 kilometer menuju Rorotan, Jakarta Utara.

Para pemilik rumah sengaja mengarahkan pipa pembuangan kloset langsung ke kali, bukan ke lubang septic tank sebagaimana mestinya.

"Selain baunya yang mengganggu lingkungan, kondisi kali (yang juga penuh sampah) seakan-akan tidak pernah dirawat," jelas Lurah Ujung Menteng Agus Sulaeman di Kantor Kelurahan Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (6/6/2023).

Baca juga: Ada Spanduk Larangan BAB Sembarangan di Cakung, Ini Penyebabnya

Agus mengungkapkan, warga setempat acap kali komplain mengenai kondisi ini. Biasanya, aduan disampaikan ketika kegiatan Jumantik sedang berlangsung setiap Jumat.

"Saat sedang Jumantik, selalu ada aduan dari masyarakat, 'Tolong dong, kali itu kotor dan bau' kata mereka," ujar Agus.

Saat turun ke lapangan, Agus melihat tinja yang mengambang di permukaan air. Kala itu, ia sedang meninjau kondisi Kali Irigasi usai menerima laporan dari warga.

Baca juga: Menggalakkan Zero BABS demi Menjaga Aliran Kali di Ujung Menteng

"Kami cek, dan (minta warga) coba siram (air ke kloset), dan benar keluar (ke kali). Jadi, kalau lagi ada yang buang air besar, benar bakal ada tinja yang ngambang," tutur Agus.

Ia menjelaskan, laporan soal kondisi kali yang dipenuhi limbah tinja sebetulnya sudah ada sejak dulu.

Namun, laporan semakin menggunung pada 2022.

"Dari laporan, kami sudah bersurat ke RT, RW, dan pemilik bangunan untuk minta tolong dibuatkan septic tank. Ternyata, hanya surat saja itu kurang," ucap Agus.

Tidak ada satu pun penghuni bantaran Kali Irigasi yang tergerak untuk membuat lubang pembuangan limbah kloset.

Padahal, pengurus RT dan RW setempat sudah membantu dalam menegur para penghuni.

Sebab, yang dirugikan bukanlah mereka lantaran aliran air terus mengalir.

Baca juga: Warga Ujung Menteng Bertahun-tahun Buang Tinja ke Kali, Baru Nurut Usai Dibuatkan Septic Tank

Pihak yang dirugikan adalah penghuni rumah di luar RT dan RW tersebut yang tinggal di dekat aliran kali dan dilewati limbah tinja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com