Agus mengatakan, pihaknya langsung turun ke lapangan untuk melakukan musyawarah dengan para penghuni bantaran Kali Irigasi di RT 001/RW 08.
"Dalam musyawarah, langsung saya minta untuk warga tentukan titik pembuatan lubang septic tank," ujar Agus.
"Kelurahan menegaskan akan membantu penggalian dan pembuangan tanah oleh PPSU Kelurahan Ujung Menteng," sambung dia.
Sementara itu, warga hanya perlu menyiapkan bujet untuk material yang dibutuhkan dalam pembuatan lubang tersebut.
Buntut dari komplain soal Kali Irigasi dan limbah tinja, kelurahan beserta RT dan RW setempat gerakan bertajuk "Zero BABS" atau "Zero BAB Sembarangan".
Gerakan bertujuan untuk menjaga aliran kali di kelurahan itu bebas dari limbah tinja.
Pasalnya, ada beberapa RW yang warganya kedapatan mengarahkan pipa pembuangan limbah kloset langsung ke kali.
RW 08 adalah RW pertama yang sedang dilakukan penggalian septic tank.
Sebab, RW itu hanya memiliki sedikit pelanggar BAB sembarangan, yakni sekitar 26 bangunan.
"Untuk pembuatan septic tank, ada yang satu lubang untuk tiga bangunan, ada juga yang untuk empat bangunan, tergantung kondisi fisik di lapangan," terang Agus.
Penggalian lubang pembuangan limbah tinja dan pemasangan spanduk di RW 08 sudah dilakukan sejak sepekan lalu.
Adapun spanduk dipasang di atas Kali Irigasi wilayah RT 001/RW 08 dan bertuliskan, "stop BABS dilarang BABS buang air besar sembarangan demi kesehatan dan kebersihan lingkungan."
Pekan lalu, dua lubang sudah dibuat. Satu lubang untuk tiga bangunan, dan satu lagi untuk tujuh bangunan.
Pekan ini, dua lubang sedang dibuat. Satu lubang untuk 10 bangunan, dan satu lagi untuk empat bangunan.
"Saya berharapnya bulan ini selesai (penggalian septic tank di RW 08) karena enggak ada kendala teknis, semuanya berjalan aman dan lancar," pungkas Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.