Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan ART yang Dipukul, Ditendang, hingga Disekap di Kandang Anjing Dalam Mencari Keadilan…

Kompas.com - 07/06/2023, 06:00 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Luka fisik dan psikis imbas penyiksaan yang dilakukan oleh majikannya belum sepenuhnya sembuh.

Namun, asisten rumah tangga (ART) bernama Siti Khotimah (23) membulatkan tekadnya untuk bersaksi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (5/6/2023).

Adapun terdakwa dalam kasus penyiksaan tersebut adalah pasangan suami istri mantan majikan Siti, Metty Kapantow (70) dan So Kasander (73), anak mereka Jane Sander (33), dan lima ART lain bernama Evi (35), Sutriyah (25), Saodah (49), Inda Yanti (38), Febriana Amelia (20), dan Pariyah (31).

Penyiksaan terhadap ART asal Pemalang, Jawa Tengah, itu diketahui berlangsung selama berbulan-bulan, dari September hingga Desember 2022.

Baca juga: Sambil Menangis, ART Ceritakan Kekejaman Majikannya: Tubuh Saya Dibalur Sambal, Vagina Dijepit

Awal mula terjadi penyiksaan

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan sebelumnya menjelaskan bahwa rentetan penganiayaan yang dialami Siti awalnya terjadi karena kesalah pahaman.

Siti dituduh mencuri pakaian dalam majikan perempuannya, Metty. Pelaku yang geram kemudian menyiksa dan menghukum korban setiap kali melakukan kesalahan.

Sang majikan juga memerintahkan ART lain di kediaman yang berlokasi di Simprug, Jakarta Selatan, itu untuk turut menyiksa Siti jika tak ingin dianggap bersekongkol dengan korban.

Sementara, Siti mengaku bahwa pakaian dalam miliknya tidak sengaja tertukar dengan pakaian dalam sang majikan.

"Jadi persoalan utamanya adalah karena tertukarnya celana dalam milik majikan oleh ART Siti Khotimah," kata Zulpan, Kamis (15/12/2022).

Baca juga: Pengakuan ART yang Disiksa Majikan: Saya Disuruh Makan Kotoran dan Minum Air Kencing Anjing...

Ragam penganiayaan yang diterima Siti

Kasus penganiayaan ini kini telah dibawa ke meja hijau dan disidangkan di PN Jakarta Selatan pada Senin kemarin.

Sambil menangis, Siti yang hadir sebagai saksi menceritakan ragam kekerasan yang dia alami selama disiksa berbulan-bulan di apartemen majikannya.

“Suatu waktu, dia (Metty) menyuruh pembantu rumah tangga lain ngulek sambal dan dibalurkan ke semua tubuh sampai ke kemaluan saya," ujar Siti di hadapan majelis hakim.

Siti juga dipaksa untuk memakan sambal mentah sebanyak satu cobek. Kejadian itu berlangsung sebanyak tiga kali.

"Vagina saya juga dijepit pakai alat jepitan. Bulu kaki saya pernah dibakar," tutur dia sambil menangis.

Tak berhenti sampai di situ, Siti juga pernah disekap di kandang anjing dan dipaksa memakan kotoran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tumpahan Oli Rampung Ditangani, Lalu Lintas di Jalan Juanda Depok Kembali Lancar

Tumpahan Oli Rampung Ditangani, Lalu Lintas di Jalan Juanda Depok Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com