Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Ditawari Luhut Masuk Universitas Harvard, Haris Azhar: Saya Tidak Pernah Kuliah di Harvard

Kompas.com - 08/06/2023, 16:31 WIB
Muhammad Naufal,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Haris Azhar menanggapi pernyataan Luhut Binsar Panjaitan soal dirinya yang pernah ditawari masuk ke Universitas Harvard untuk mengambil gelar doktor.

Haris mengatakan, dirinya tidak pernah melanjutkan pendidikan ke Universitas yang berada Amerika Serikat itu.

"Jadi saya tidak pernah kuliah di Harvard atau dibayari oleh saudara saksi (Luhut)," ungkap Haris dalam persidangan yamg digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Kamis (8/6/2023).

Haris menjelaskan, dirinya menempuh pendidikan di empat universitas dengan jurusan yang berbeda-beda.

Baca juga: Luhut Mengaku Pernah Tawari Haris Azhar Masuk Universitas Harvard

Dalam riwayat pendidikannya, ia mengambil jurusan hukum, sosiologi, filsafat, dan hak asasi manusia (HAM).

"Alhamdulillah tiga (universitas) bayar sendiri, yang satu beasiswa," tegas Haris.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengaku pernah memberi penawaran kepada Haris Azhar untuk bersekolah di Universitas Harvard.

Hal itu Luhut sampaikan ketika bersaksi dalam sidang kasus pencemaran nama baiknya dengan terdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Kamis (8/6/2023).

Luhut semula mengaku telah berupaya kepada Haris. Salah satunya, menawari Haris Azhar bersekolah di Universitas Harvard.

Baca juga: Sidang Haris-Fatia Berujung Ricuh, Massa dan Polisi Saling Dorong Saat Luhut Tinggalkan PN Jaktim

"Saya baik sama dia (Haris Azhar) kok. Mau dia minta tolong sekolah apapun, waktu itu saya dorong ke Harvard untuk ambil (gelar) doktornya," ungkap Luhut.

Menurut Luhut, Haris pun mengiyakan tawaran itu.

"Dan dia (Haris) bilang, ya silakan Pak kalau bisa bantu saya," kata Luhut.

Akan tetapi, Luhut setelah itu tidak menemui Haris Azhar dalam waktu cukup lama.

Setelah bertemu, Luhut mengaku Haris batal masuk Universitas Harvard.

"Tapi, kami beberapa lama enggak ketemu. Tapi, (saat) ketemu lagi, dia (Haris) enggak masuk sekolah itu (Universitas Harvard)," tuturnya.

Baca juga: Ini Perdebatan Kuasa Hukum Haris-Fatia Vs Hakim-Jaksa soal Pertanyaan Papa Minta Saham ke Luhut

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com