Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modus ART Curi Perhiasan dan Tas Mewah Majikan Senilai Rp 500 Juta, Beraksi Saat Rumah Kosong

Kompas.com - 13/06/2023, 15:48 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten rumah tangga (ART) bernama Maskanah (31) ditangkap polisi di Pelabuhan Merak, Banten, saat hendak kabur ke Sumatera.

Maskanah dilaporkan mencuri barang berharga milik majikannya di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Nilai dari barang-barang tersebut mencapai Rp 500 juta.

Kompas.com merangkum sejumlah fakta terkait pencurian tersebut di sini:

Baca juga: Detik-detik ART Baru Bawa Kabur Barang Branded Majikan, Ditangkap Saat Kabur ke Jambi

Baru tiga hari bekerja

Kanit 2 Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Eko Barmula mengatakan, Maskanah menjalankan aksinya tak lama usai dirinya bekerja sebagai pembantu di salah satu unit Apartemen Casa Domein, Tanah Abang.

Menurut Eko, pelaku baru tiga hari bekerja di kediaman tersebut. Ia diberi akses masuk ke apartemen majikannya untuk bersih-bersih.

Pencurian itu sendiri terjadi pada siang hari di tanggal 5 Juni 2023.

“Dia (pelaku) dikasih akses untuk bersih-bersih, dia pembantunya, baru kerja tiga hari di yang punya apartemen," terang Eko saat dikonfirmasi, Senin (12/5/2023).

Baca juga: Kronologi Polah ART Mencuri di Apartemen Majikan, Leluasa Bergerak Ambil Perhiasan dan Barang Branded

Beraksi saat rumah kosong

Saat pencurian terjadi, pelaku memastikan bahwa rumah dalam keadaan tak berpenghuni.

Pemilik rumah ketika itu sedang liburan bersama keluarga.

Saat korban pulang ke rumah, dia merasakan ada kejanggalan. Disadari bahwa sejumlah barang berharga di rumah tersebut hilang.

“Saat pelapor pergi ke meja rias dan membuka laci, pelapor melihat kotak cincin Bulgari telah terbuka, serta sepasang anting berlian bentuk kupu-kupu hilang," beber Eko.

Selanjutnya, pelapor pun mengecek kembali barang-barang yang lain, lalu mendapati barang-barang berharga lainnya ikut hilang.

Baca juga: Alasan ART Curi Perhiasan dan Barang Branded Majikan, Ingin Jual untuk Biaya Hidup

Total kerugian mencapai Rp 500 juta. Adapun rincian barang yang hilang adalah sebagai berikut:

  • Jam tangan merek Audemars Piguet
  • Jam tangan merek Hublot
  • Cincin silver merek Bulgari
  • Sepasang anting berlian bentuk bunga warna kuning
  • Gelang bayi emas
  • Tas Louis Vuitton warna coklat
  • Jam tangan merek Hermes warna coklat

Dilaporkan ke polisi

Korban langsung membuat laporan soal pencurian ke polisi.

"Dan kami langsung bikin pengejaran. Pada saat kami lakukan pengejaran, tersangka ini rencana mau kabur ke Jambi," kata Eko.

Tersangka berhasil diamankan sebelum menyeberang di Pelabuhan Merak, Banten sekitar pukul 23.00 WIB pada hari yang sama, Senin (5/6/2023).

Rencananya pelaku akan menggunakan hasil curian itu untuk membiayai hidupnya di Jambi.

(Penulis : Wasti Samaria Simangunsong/ Editor : Jessi Carina, Ihsanuddin, Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com