Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senasib dengan Rusun Marunda, Rawa Badak Utara Juga Krisis Air akibat Lokasi Pipa Terlalu Jauh

Kompas.com - 13/06/2023, 20:54 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PAM Jaya menyebut krisis air bersih yang dialami warga Rawa Badak Utara tak jauh beda dengan yang terjadi di Rumah Susun (Rusun) Marunda, Jakarta Utara.

Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan, krisis air bersih di Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara juga disebakan lokasi pipa besar pengalir suplai air terlalu jauh dari permukiman.

"Iya karena memang mereka kampung terjauh dari pompa besar. Itu soalnya pompa kita dari Clincing, Koja, Jakarta Utara," ujar Arief usai rapat kerja bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selasa (13/6/2023).

Baca juga: PAM Jaya Sebut Krisis Air Bersih di Rusun Marunda Jakut Disebabkan Jarak Tower ke Pipa Besar Terlalu Jauh

Untuk mengatasi permasalahan itu, PAM Jaya juga akan membuat reservoir atau bak penampungan air komunal di sekitar permukiman warga Rawa Badak Utara.

"Rawa Badak kita sudah ke sana, ini memang kebutuhan airnya kurang. Saya berencana ada reservoir komunal lagi," ucap Arief.

Arief mengemukakan, air bersih yang nantinya disuplai ke warga Rawa Badak Utara akan disesuaikan volumenya dengan jumlah penduduk di sana.

"Menyesuaikan berapa banyak penduduk," kata Arief.

Sebelumnya, Warga RW 05 dan RW 02, Rawa Badak Utara mengalami krisis air bersih berkepanjangan akibat suplai air pipa dari PAM Jaya tersendat.

Baca juga: PAM Jaya Bakal Bangun Reservoir Komunal untuk Tangani Krisis Air Bersih di Rawa Badak

Ibu rumah tangga di RT 010/RW 02 Kelurahan Rawa Badak Utara, Fitri (41) mengungkapkan, krisis air bersih ini dialami warga setempat sejak hampir dua tahun terakhir.

"(Air bersih di sini) mati ya, kurang lebih dua tahun. Untuk air bersih, itu susah dapatnya," ungkap Fitri saat ditemui di lokasi pada Kamis (8/6/2023).

Dia mengungkapkan, terkadang air dari PAM Jaya mengalir. Namun, ada jam-jam tertentu air sama sekali tak mengalir.

"Iya, terkadang jam 03.00 WIB nyala. Tapi enggak menentu. Semalam saja saya nyalain, air enggak dapat. Sampai sekarang ini enggak dapat," ucap Fitri.

Meski terkadang mengalir, kondisi air PAM Jaya juga disebut tidak layak konsumsi.

"Ya kita dapat airnya bau, kayak air limbah, berbusa, licin, agak bau minyak, terkadang asin. Pokoknya kotor lah," tutur Fitri.

Untuk mendapatkan air bersih, warga RW 05 dan RW 02 Kelurahan Rawa Badak Utara memiliki cara tersendiri.

Salah satu caranya dengan meminta air PAM Jaya dari tetangga yang berbeda Kelurahan, yakni warga Lagoa.

Tetapi, mereka harus bayar senilai Rp 20.000 untuk satu jam air yang dikeluarkan.

"Kadang kita juga suka minta air ke warga yang mau kasih kita air. Per jam itu Rp 20.000. Itu tetangga. Kan kita kan di sini ada dua Kelurahan, Rawa Badak Utara sama Lagoa," ucap Fitri.

"Jaraknya enggak jauh, dekat. Jadi, kalau misalnya kita enggak dapat air (dari PAM Jaya), kita nyelang," imbuh Fitri melanjutkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan 'Ramp Check' Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan "Ramp Check" Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

Megapolitan
Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Korban Begal Bermodus "Debt Collector" di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Megapolitan
Polisi Ungkap Alasan Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah: Merasa Dijauhi Teman

Polisi Ungkap Alasan Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah: Merasa Dijauhi Teman

Megapolitan
Siswa yang 'Numpang' KK di DKI Tak Bisa Daftar PPDB Tahun Ini

Siswa yang "Numpang" KK di DKI Tak Bisa Daftar PPDB Tahun Ini

Megapolitan
Sudah Berusia 70 Tahun, Mian Pesimistis Pemprov DKI Beri Pekerjaan buat Jukir Liar Lansia

Sudah Berusia 70 Tahun, Mian Pesimistis Pemprov DKI Beri Pekerjaan buat Jukir Liar Lansia

Megapolitan
Kronologi Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Kronologi Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Megapolitan
Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Megapolitan
PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

Megapolitan
Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com