Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pria Obesitas di Tangerang, Berat Capai 300 Kilogram Karena Gangguan Respons Kenyang

Kompas.com - 14/06/2023, 16:32 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - MF (27), pasien obesitas asal Tangerang kini telah dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.

Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yakni dr Nurul Ratna Mutu Manikam mengungkapkan, MF mengalami gangguan respons rasa kenyang dan lapar.

Gangguan tersebut yang kemudian mengakibatkan MF memiliki bobot tubuh mencapai hampir 300 kilogram (kg).

"Pada seseorang yang obesitas atau gemuk itu, terjadi gangguan respons rasa kenyang dan lapar, jadi hormonalnya juga terganggu," kata dr Nurul dalam konferensi pers di RSCM, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (14/6/2023).

Baca juga: Dokter Temukan Banyak Masalah pada Tubuh Pria Obesitas Asal Tangerang

Hal tersebut, lanjutnya, membuat MF menjadi sulit merasa kenyang dan kerap merasa lapar. Gangguan respons tersebut diperparah dengan minimnya mobilitas yang dilakukan MF.

"Akibat jarang bergerak, tubuh MF banyak menyimpan timbunan lemak dan bobot tubuh MF jadi makin fantastis," kata Nurul.

"Jadi, seharusnya sebelum menjadi obesitas, sudah ada tindakan prevensi sebelumnya. Tapi ini tentu saja tergantung dari kesadaran pasien," ungkap Nurul.

Evaluasi penyebab

Menambahkan pernyataan dari Nurul, dokter spesialis penyakit dalam dari pihak RSCM yakni dr Dicky L Tahapary mengatakan, pihaknya juga sedang mengevaluasi penyebab dari metabolisme tubuh MF.

Baca juga: Pria Obesitas Seberat 300 Kg Alami Infeksi Kaki karena Terus Berbaring Selama 8 Bulan

Dicky menyebut, ada beberapa faktor yang mempengaruhi soal kondisi pasien, antara lain faktor genetik atau poligenetik.

"Salah satunya, kami temukan ada gangguan fungsi tiroid pasien yang mungkin berkontribusi juga terhadap kejadian obesitas tersebut," kata dia.

"Jadi, kami sedang mencari karena ini kasusnya langka, termasuk sampai ke arah genetik apakah ada gangguan genetik tertentu yang berkontribusi terhadap penumpukan masa lemak tadi," jelas Dicky.

Berat naik drastis

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang Taty Damayanty mengungkapkan, berat badan MF mulai meningkat selama delapan bulan tirah baring di rumah.

Baca juga: Mengenal Obesitas yang Bisa Sebabkan Banyak Penyakit

Tirah baring adalah istirahat dengan cara berbaring di tempat tidur dalam jangka waktu tertentu untuk penyembuhan.

"Sebelum delapan bulan itu dia (MF) obesitas berat badannya sampai 120 kg. Terjadi peningkatan itu di delapan bulan belakangan, dari 120 kg sampai naik 280 kg," ucap Taty saat dihubungi, Sabtu (10/6/2023).

Selain itu, Taty mengatakan, tirah baring yang dilakukan MF juga menyebabkan luka di kaki kanannya menjadi infeksi.

Meski demikian, Taty mengatakan, hasil laboratorium terhadap kondisi luka di kaki MF menunjukkan hasil yang bagus karena ia tak mengidap diabetes.

Baca juga: Butuh 2 Dokter Bedah, Pasien Obesitas Berbobot 300 Kg Dirujuk ke RSCM

"Hasil lab-nya bagus, normal, tidak ada (diabetes) dilihat dari hasil pemeriksaan lab. Tapi, memang masih ada keluhan-keluhan yang agak nyeri di kakinya," kata Taty.

Taty mengungkap penyebab MF mengidap obesitas adalah kalori dalam tubuh yang terlalu banyak. Sementara di sisi lain, MF minim melakukan aktivitas sehingga kalori di dalam tubuh MF akhirnya menjadi lemak.

"Jadi penyerapan kalori harus diturunkan dengan mungkin mengikat lambung, usus, sehingga asupan masuk ke dalam tubuh sedikit," imbuh dia.

(Penulis: Joy Andre, M Chaerul Halim | Editor: Jessi Carina, Ihsanuddin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Camat Kembangan Tak Larang Spanduk Dukungan Pilkada jika Dipasang di Pekarangan Rumah

Megapolitan
Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Bandar Narkoba yang Sembunyikan Sabu di Jok Motor Ternyata Residivis

Megapolitan
Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Cerita Pelamar Kerja di Gerai Ponsel Condet, Sudah Antre Panjang, tetapi Diserobot Orang

Megapolitan
Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Tak Sabar Menunggu Antrean Wawancara, Sejumlah Pelamar Kerja PS Store Condet Pilih Pulang

Megapolitan
Polisi Bongkar Markas Judi “Online” yang Dikelola Satu Keluarga di Bogor

Polisi Bongkar Markas Judi “Online” yang Dikelola Satu Keluarga di Bogor

Megapolitan
Cegah DBD, Satpol PP DKI Minta Warga Aktif Lakukan PSN 3M Plus

Cegah DBD, Satpol PP DKI Minta Warga Aktif Lakukan PSN 3M Plus

Megapolitan
Sulit Dapat Kerja, Eks Karyawan Rumah Makan Banting Setir Jadi PKL di GBK

Sulit Dapat Kerja, Eks Karyawan Rumah Makan Banting Setir Jadi PKL di GBK

Megapolitan
Heru Budi Optimistis Ekonomi Jakarta Tetap Tumbuh lewat Berbagai Gelaran 'Event'

Heru Budi Optimistis Ekonomi Jakarta Tetap Tumbuh lewat Berbagai Gelaran "Event"

Megapolitan
Pemeriksaan Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandungnya Rampung, tapi Belum Ada Kesimpulan

Pemeriksaan Kesehatan Mental Ibu yang Cabuli Anak Kandungnya Rampung, tapi Belum Ada Kesimpulan

Megapolitan
'Perjuangan Mencari Kerja Memang Sesusah Itu...'

"Perjuangan Mencari Kerja Memang Sesusah Itu..."

Megapolitan
Bandar Narkoba di Penjaringan Mengaku Dapat Sabu dari Matraman

Bandar Narkoba di Penjaringan Mengaku Dapat Sabu dari Matraman

Megapolitan
Polisi Selidiki Oknum Sekuriti Plaza Indonesia yang Pukuli Anjing Penjaga

Polisi Selidiki Oknum Sekuriti Plaza Indonesia yang Pukuli Anjing Penjaga

Megapolitan
Kasus Akseyna 9 Tahun Tanpa Perkembangan, Polisi Klaim Rutin Gelar Perkara

Kasus Akseyna 9 Tahun Tanpa Perkembangan, Polisi Klaim Rutin Gelar Perkara

Megapolitan
Polisi Sebut Benda Perdukunan Milik DS Tak Terkait Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Polisi Sebut Benda Perdukunan Milik DS Tak Terkait Kasus Pembunuhan Bocah Dalam Galian Air di Bekasi

Megapolitan
Satpol PP Bakal Tertibkan Spanduk Dukungan Anies Maju Pilkada 2024 di Kembangan

Satpol PP Bakal Tertibkan Spanduk Dukungan Anies Maju Pilkada 2024 di Kembangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com