Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Bunuh Icha, Rudolf Tobing Pamit ke Istrinya Mau "Narik" Taksi Online

Kompas.com - 14/06/2023, 20:56 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rudolf Tobing disebut berpamitan kepada istrinya untuk mencari penumpang taksi online sebelum ia membunuh Ade Yunia Rizabani alias Icha.

Fakta ini terungkap ketika jaksa penuntut umum (JPU) menghadirkan istri Rudolf, Christina Marta sebagai saksi dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Rabu (14/6/2023).

"Dia tidak cerita, dia cuma bilang mau pergi narik Gocar, kan dia narik Gocar," ujar Christina.

Baca juga: Istri Rudolf Tobing Ungkap Suaminya Tak Terlihat Panik Usai Membunuh Icha

Ibu satu anak ini mengaku tak tahu suaminya kala itu telah menghabisi nyawa Icha. Pasalnya, Rudolf tak menunjukkan gelagat mencurigakan atau terlihat panik.

JPU kemudian mengajukan pertanyaan kepada saksi, kali ini soal keseharian Rudolf. Jaksa mempertanyakan, apakah terdakwa sering terlibat perselisihan dengan orang lain ataupun Christina. Menjawab pertanyaan itu, Christina menjawab Rudolf adalah sosok yang biasa saja.

Christina lalu menceritakan bahwa Rudolf bersikap seperti biasa ketika pulang di malam hari, usai membunuh korbannya.

Baca juga: Dihadirkan Sebagai Saksi, Istri Rudolf Tobing: Saya Syok saat Tahu Icha Dibunuh

Malam itu, Rudolf menelepon Christina untuk membukakan pintu gerbang. Christina lantas membuka gerbang tersebut dalam kondisi mengantuk karena seharian mengurus anaknya.

"Pulang seperti biasa, dia nelepon saya bukain gerbang. Setelah buka gerbang saya tanyain mau makan enggak," ucap Christina.

Di hadapan majelis hakim, Chirstina menyampaikan bahwa Rudolf tak mengatakan apa pun yang berkaitan dengan pembunuhan Icha. Dia mengetahui soal terbunuhnya korban berdasarkan informasi dari rekannya.

"Saya tahu berita ini besoknya, itu saya juga tahu dari teman saya yang mengabarkan. Ini masih simpang siur bahwa korban inisial I," ujar Christina.

Baca juga: Curhat Rudolf Tobing Pembunuh Icha, Pasrah Dijuluki “Abang Mutilasi” dan Ingin Minta Maaf ke Keluarga Korban

"Saya kaget, jujur. Saya bilang yang benar? Kata dia, 'Iya tapi masih dicari tahu Kak'" lanjutnya lagi.

Perempuan 34 tahun ini juga tak menyangka suaminya tega membunuh korban. Bahkan, dia sempat menghubungi Rudolf yang saat itu tak berada di rumah.

"Saya kaget, bener-bener syok begitu tahu itu I. Saya nangis, saya coba menelepon suami saya untuk memberitahu," kata dia.

Sebagai informasi, Rudolf didakwa membunuh Icha pada 17 Oktober 2022 sore di Apartemen Green Pramuka City Tower Pino Lantai 18.

Baca juga: Masih Bisa Ibadah di Rutan Salemba, Rudolf Tobing: Kasih Karunia Tuhan

Setelah itu, Rudolf membuang jasad Icha ke kolong Tol Becakayu, Kota Bekasi.

Dikutip dari Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Rudolf didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Icha.

“Dengan sengaja dan dengan direncanakan terlebih dahulu merampas nyawa orang lain,” demikian informasi di laman SIPP PN Jakarta Pusat.

Berdasarkan keterangan kepolisian, Icha merupakan korban dari kecemburuan sosial Rudolf terhadap pertemanan korban dengan seorang pria berinisial H dan wanita berinisial S.

Rudolf, Icha, H, dan S diketahui pernah berada dalam satu lingkaran pertemanan.

Namun, terdapat sebuah hal yang membuat hubungan Rudolf dengan H merenggang sampai akhirnya mereka bermusuhan.

Sebelum membunuh, Rudolf juga memaksa Icha untuk mentransfer uang Rp 19,5 juta melalui M-Banking dari rekeningnya ke rekening atas nama Christina Martha (istri Rudolf).

Keesokan harinya, Rudolf juga mentransfer Rp 11,2 juta melalui ATM Bank Mandiri dari rekening Icha ke rekening miliknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Megapolitan
13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

Megapolitan
Panca Darmansyah Bunuh Empat Anak Kandungnya Usai Pergoki Istri Selingkuh

Panca Darmansyah Bunuh Empat Anak Kandungnya Usai Pergoki Istri Selingkuh

Megapolitan
Hasil Otopsi Sementara Mayat Dalam Toren, Tidak Ada Luka dan Positif Narkoba

Hasil Otopsi Sementara Mayat Dalam Toren, Tidak Ada Luka dan Positif Narkoba

Megapolitan
Hotman Paris: Lima Terpidana Mengatakan Bukan Pegi Pembunuh Vina Cirebon

Hotman Paris: Lima Terpidana Mengatakan Bukan Pegi Pembunuh Vina Cirebon

Megapolitan
Kasus Mayat Dalam Toren, Bandar Narkoba yang Kabur dari Kejaran Polisi

Kasus Mayat Dalam Toren, Bandar Narkoba yang Kabur dari Kejaran Polisi

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Toren di Pondok Aren adalah Bandar Narkoba

Polisi: Mayat Dalam Toren di Pondok Aren adalah Bandar Narkoba

Megapolitan
Dua dari Tiga DPO Kasus Vina Dinyatakan Fiktif, Keluarga Minta Polisi Telusuri Lagi

Dua dari Tiga DPO Kasus Vina Dinyatakan Fiktif, Keluarga Minta Polisi Telusuri Lagi

Megapolitan
Peringati Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia, 'We Are Sisters' Edukasi Warga Binaan Lapas Perempuan Jakarta

Peringati Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia, "We Are Sisters" Edukasi Warga Binaan Lapas Perempuan Jakarta

Megapolitan
Tanahnya Dijadikan Akses Jalan, Ketua RT di Bekasi: Saya Izinkan asal Tegur Sapa dan Permisi

Tanahnya Dijadikan Akses Jalan, Ketua RT di Bekasi: Saya Izinkan asal Tegur Sapa dan Permisi

Megapolitan
Keluh Pegawai Swasta di Jakarta Soal Iuran Tapera, Bikin Gaji Makin Menipis...

Keluh Pegawai Swasta di Jakarta Soal Iuran Tapera, Bikin Gaji Makin Menipis...

Megapolitan
Panca Darmansyah Ajukan Eksepsi Atas Dakwaan Jaksa di Kasus Pembunuhan dan KDRT

Panca Darmansyah Ajukan Eksepsi Atas Dakwaan Jaksa di Kasus Pembunuhan dan KDRT

Megapolitan
Soal Potongan Tapera, Karyawan: Yang Gajinya Besar Enggak Berasa, Kalau Saya Berat...

Soal Potongan Tapera, Karyawan: Yang Gajinya Besar Enggak Berasa, Kalau Saya Berat...

Megapolitan
Tak Hanya Pembunuhan Berencana, Panca Darmansyah Juga Didakwa Pasal KDRT

Tak Hanya Pembunuhan Berencana, Panca Darmansyah Juga Didakwa Pasal KDRT

Megapolitan
Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai: Pendapatan Segitu Saja Malah Dipotong Melulu

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai: Pendapatan Segitu Saja Malah Dipotong Melulu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com