JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta (PRJ) telah resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (14/6/2023).
Acara tahunan yang berlangsung di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, ini dihelat mulai 14 Juni hingga 16 Juli 2023.
Selain dimeriahkan oleh musisi Tanah Air, Jakarta Fair juga mamerkan berbagai produk unggulan hingga jajanan khas Betawi.
Salah satunya adalah kerak telor yang dijual oleh Adi (52) bersama Hari (34) di dekat penggung utama PRJ 2023.
Baca juga: Berjualan di Jakarta Fair, Pedagang Kerak Telor Ini Mengaku Harus Bayar Rp 17 Juta
Adi mengaku harus membayar sewa Rp 17 juta demi menjajakan dagangannya selama PRJ 2023 berlangsung.
"Enggak (gratis berjualan di sini), bayar, (senilai) Rp 17 juta," ungkap Adi di tengah aktivitas berjualan, Rabu malam.
Ia mengaku menyetorkan bayaran itu kepada paguyuban pedagang kerak telor. Selanjutnya, paguyuban tersebut menyetorkan uang itu kepada penyelenggara Jakarta Fair.
Sudah bertahun-tahun, Adi bersama Hari tak pernah absen berjualan di PRJ setiap kali acara tahunan ini diselenggarakan.
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Hari mengungkapkan bahwa ia selalu balik modal meski harus membayar sewa belasan juta rupiah untuk berjualan di PRJ.
"Alhamdulillah, selalu balik modal yang pasti dan juga untung," kata Hari.
Adi mengungkapkan targetnya agar bisa balik modal sewa lapak senilai Rp 17 juta, bahkan untung.
Adi memasang target pemasukan minimal Rp 500.000 per hari selama berjualan di PRJ. Adapun Jakarta Fair 2023 digelar lebih dari sebulan.
"Pokoknya, jatuhnya itu satu hari sekitar Rp 500.000. Ya sudah, kayaknya itu balik. Target kami minimal Rp 500.000 sehari," kata Adi.
Baca juga: Pedagang Kerak Telor Harus Menabung demi Bayar Sewa Lapak Rp 17 Juta di Jakarta Fair
Selama berjualan, Adi mengaku tak pernah meleset dari target harian. Hanya saja, Adi dan Hari tidak pernah menghitung berapa banyak porsi kerak telor yang dia jual dalam satu hari.
Saat ditanya berapa butir telur yang mereka bawa dalam satu hari berjualan di PRJ, dengan semangat Adi memerincinya.
“Untuk satu hari itu juga enggak pasti. Yang pasti, 200 (butir telur) saya bawa. Telur bebek 200, mungkin telur ayam sekitar 5 kilogram atau 10 kilogram. Kan bisa buat beberapa hari. Kalau untuk 150 saja atau 200 itu habis (terjual sehari)," ungkap Adi.
Adi menyadari bahwa uang sewa Rp 17 juta merupakan angka yang fantastis. Oleh karena itu, dia harus menabung demi bisa berjualan di PRJ.
"Pokoknya itu, kalau buat saya pribadi, begitu selesai PRJ, ada kelebihan, ya sudah kami DP separuh untuk tahun depannya," ungkap Adi.
Sementara itu, untuk membayar sisanya, Adi menabung dari hasil penjualan sehari-hari.
Baca juga: Bayar Rp 17 Juta untuk Sewa Lapak di Jakarta Fair 2023, Pedagang Kerak Telor: Aduh, Naik Melulu...
Menurut Hari, biaya sewa lapak di PRJ selalu naik dari tahun ke tahun. Tahun lalu, Hari mengeluarkan uang sebanyak Rp 16 juta untuk biaya sewa lapak.
Hari pun mengeluhkan kenaikan biaya tersebut. Sebab, hal tersebut berimbas terhadap harga kerak telor yang dijual selama perhelatan PRJ.
"Naik terus, Bang. Makanya saya sempat bilang, 'Aduh naik mulu'. Kami mau jual kerak telor mahal juga bingung, biar kata kami punya banyak pelanggan ya," kata Hari.
Baca juga: Pedagang Bayar Rp 17 Juta untuk Sewa Lapak, Harga Kerak Telor di Jakarta Fair Jadi Lebih Mahal
Sehari-hari, Hari dan Adi menjual tiap porsi kerak telur dengan harga Rp 25.000 untuk telur bebek dan Rp 20.000 untuk telur ayam.
Namun, khusus di PRJ, Adi menaikkan harga jual kerak telor menjadi Rp 30.000 untuk telur bebek dan Rp 25.000 untuk telur ayam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.