JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang sales promotion girl (SPG) mobil di Cibubur berinisial N diperkosa oleh dua pria berinisial J (30) dan R (30) yang berpura-pura hendak membeli mobil.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully menjelaskan kronologi peristiwa pemerkosaan tersebut.
Pada Sabtu (10/6/2023) dini hari, pelaku R menghubungi korban N. Ia mengaku tertarik membeli mobil yang N pasarkan lewat status aplikasi WhatsApp.
Keduanya pun mengatur pertemuan di kawasan Plaza Cibubur, Jakarta Timur, pada Sabtu sore hari.
Baca juga: Kejamnya Pria yang Rampok SPG Mobil di Cibubur, Kuras Harta Korban Usai Diperkosa Bergilir
"Pelaku inisal R ini mengajak korban untuk bertemu di kawasan Plaza Cibubur untuk bertanya-tanya," ujar dia saat ditemui wartawan, Kamis (15/6/2023).
Dalam pertemuan di Plaza Cibubur, R pun berpura-pura sepakat untuk membeli unit mobil yang dipromosikan oleh N.
Usai pertemuan tersebut, pelaku pun mengajak korban berjalan-jalan di kawasan Cibubur menggunakan mobil dari pelaku.
Korban pun tanpa ragu masuk ke mobil yang dikendarai R. Padahal, pelaku J sudah bersembunyi di balik bangku mobil bagian belakang.
Baca juga: Tak Curiga Diajak Jalan Teman Lama, Gadis SPG Malah Dicekoki Miras lalu Diperkosa
Di tengah jalan, R memberhentikan mobilnya untuk berpura-pura ke toilet. Korban ditinggalkan di dalam mobil.
Saat korban lengah, pelaku J lalu keluar dari jok mobil belakang dan menutup mata serta menyekap korban. Setelah itu, R kembali masuk ke mobil.
Salah seorang pelaku kemudian menarik paksa korban ke bangku belakang kemudian membuka baju korban secara paksa. Bahkan, salah satu pelaku mengancam korban.
"Satu pelaku lagi menyekap korban, ditutup matanya. Salah satu pelaku berkata 'kamu diam atau enggak kamu saya buat cacat, pilih harta atau nyawa'," ujar Yudho menirukan ucapan pelaku.
"Kemudian jalan lagi mobil itu. Pada saat dalam perjalanan itulah, korban diperkosa," sambung dia.
Baca juga: 2 Pemerkosa dan Perampas Harta SPG di Cibubur Sudah Rencanakan Perkosa Korban sejak Awal
Yudho mengatakan pelaku R dan J memerkosa korban secara bergilir. Saat melakukan aksi keji itu, mereka memutar musik dengan volume kencang.
Saat pemerkosaan berlangsung, korban tidak berdaya karena kedua matanya tertutup lakban dan kedua tangannya diikat dengan kabel ties.