JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta kembali menggencarkan sosialisasi kepada orangtua dan pelajar terkait penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024.
Sosialisasi itu dilakukan menyusul banyaknya aduan dari para orangtua atau pelajar yang kebingungan saat mendaftar sekolah.
"Kami sosialisasi sudah dari jauh hari. Ada lewat sekolah-sekolah, lewat medsos Disdik, Instagram, Twitter, kemudian web-nya Disdik (mengenai) tata caranya seperti apa," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kadisdik DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat saat dihubungi, Sabtu (17/6/2023).
Baca juga: Lupa Password hingga Salah Daftar Sekolah Mendominasi Aduan di Posko PPDB Jakarta 2023
Syaefuloh mengimbau orangtua atau pelajar yang merasa kesulitan daftar sekolah untuk mendatangi posko Disdik DKI. Posko itu berada di setiap sekolah yang ingin dituju maupun di Sudin Pendidikan Kota.
Selain itu, para pendaftar juga bisa mengadu melalui hotline Disdik DKI yang tertera melalui website Disdik.Jakarta.co.id.
"Jadi mereka yang kebingungan bagaimana cara mendaftar online mereka bisa telpon, kami jelaskan satu per satu," kata Syaefuloh.
"Sebenernya hotline Disdik DKI ini lebih ke bagaimana kami memberikan layanan penjelasan kepada mereka untuk memudahkan proses pendaftaran maupun seleksi," sambungnya.
Sebelumnya, Disdik DKI menyebut posko aduan terkait penerimaan PPDB DKI Jakarta 2023 banyak menerima laporan dari para pendaftar.
Baca juga: Hari Pertama PPDB Dibuka, Disdik DKI Terima 1000 Telepon dari Orangtua yang Kebingungan
Aduan itu masuk setelah PPDB Jakarta 2023 untuk tingkat SD, SMP, SMA maupun SMK dibuka pada hari pertama pada Senin (16/6/2023)
"Ternyata banyak, saya tadi cek, ada yang lupa password. Mereka itu dulu sudah ngajuin akun kemudian pada saat memilih sekolah mereka lupa password-nya," ujar Syaefuloh.
Sejumlah laporan yang masuk itu umumnya soal bagaimana cara mendaftar sekolah secara online.
Namun, tak sedikit juga banyak aduan masuk mengaku sulit memilih sekolah yang telah dituju.
"Sudah dilayani, pas ditanya emang daftar sekolahnya di mana, dijawab "daftarnya di Jawa Barat", ada juga di Jambi, ada yang di Bengkulu. Tapi mereka nanyanya ke Jakarta," kata Syaefuloh.
Baca juga: Operator PPDB DKI: Orangtua Sering Salah Ketik Nama dan NIK Siswa
"Karena kan memang kami menyiapkan hotline. Akhirnya kami jelaskan bahwa ini kami hanya melayani PPDB yang di Jakarta, hotline ini, gitu kira-kira," sambung dia.
Disdik DKI Jakarta juga menerima 1.000 telepon dari orangtua yang kesulitan dalam proses pendaftaran sekolah.