"Sebagian besar masih bekerja. Mereka berkampanye menuntut perusahaan membayarkan upah mereka yang dipotong perusahaan," ujar dia.
"Karena profit yang membuat keuntungan sepatunya dinikmati oleh mereka," tambah dia.
Selain itu kata dia, World Cup 2022 kemarin pabriknya menyuplai jersey dan sepatu bola untuk tim-tim yang berlaga.
Baca juga: Datang ke GBK untuk Nonton Indonesia Vs Argentina, Sudibyo Kira Bakal Ada Layar Tancap
Bahkan, 60 persen jersey dan sepatu bola diproduksi dari pabrik supplier mereka di Tanggerang. Namun, perusahaan tersebut tidak membayar upah mereka.
"World Cup tahun lalu pabrik dipercaya membuat jersey dan sepatu, 60 persen buatan pabrik kami. Namun kami tidak dibayar," jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.