Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah Alim Jualan Syal dan Ikat Kepala di GBK: Gara-gara Hujan Jadi Sepi

Kompas.com - 19/06/2023, 21:17 WIB
Xena Olivia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di sela-sela kerumunan penonton FIFA Matchday Indonesia vs Argentina, Muhammad Alim (32) merentangkan tangan kirinya di Pintu A, Plaza Barat Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Senin (19/6/2023).

Ada sejumlah syal berwarna merah putih dan putih biru di sana. Sementara, di genggamannya ada sejumlah ikat kepala warna merah dan biru muda.

Dia menawarkan dagangannya kepada suporter pertandingan yang melintas sebelum masuk ke dalam stadion.

"Yuk, pak, bu, Rp 5.000-an aja, ikat kepala. Syal Rp 150.000-an!" seru Alim.

Baca juga: Beli Tiket Indonesia Vs Argentina di Calo, Suporter: Enggak Peduli Harganya, yang Penting Aku Nonton

Saat dihampiri Kompas.com, dia mengaku jualannya sepi alias kurang laku hari ini.

"Gara-gara hujan jadi sepi, lebih sedikit," kata Alim.

"Makanya ini ikat kepala masih sisa banyak. Sejauh ini keuntungan dari tadi sore dapet lah Rp 200-300 ribu. Itu gabungannya sama syal," lanjut dia.

Pria yang sehari-harinya bekerja serabutan itu menceritakan, ketimbang ikat kepala, syal yang dijualnya lebih banyak menarik peminat.

Baca juga: Nonton Indonesia Vs Argentina Tanpa Lionel Messi, Zulkifli Hasan: Banyak Jagoan di Sini

Saat masih mengobrol dengan Kompas.com, seorang penonton menghampiri Alim dan menanyakan harga syal yang dijualnya.

"Berapa, Bang?" tanya sang penonton.

"Rp 150.000, gan," jawab Alim.

"Rp 100.000, lah," balas penonton itu lagi.

Alim dan calon pembelinya melanjutkan negosiasi. Transaksi berhasil dilakukan dengan Alim memperbolehkan sang penonton membeli syalnya seharga Rp 100.000.

"Alhamdulillah kalau ada yang beli. Kalau lagi laris ya laris. Kalau enggak ya sudah," pungkas dia sambil tersenyum pasrah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com